ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan sesi pertama hari ini Rabu (13/8/2025). IHSG terbang 1,3% alias meroket nyaris 100 poin ke 7.892,91. Adapun pada perdagangan intraday, IHSG sempat menembus level psikologis 7.900 dan pada titik tertinggi bertengger di 7.903,05.
Saham-saham blue chip dan emiten milik konglomerat menjadi motor utama pergerakan indeks hari ini.
Sebanyak 346 saham tercatat mengalami kenaikan, 280 terkoreksi dan 173 lainnya stagnan. Adapun total transaksi tercatat relatif ramai alias mencapai 20,84 triliun nan melibatkan 36,59 miliar saham dalam 2,19 juta kali transaksi.
Nyaris seluruh sektor perdagangan menguat, dengan penguatan terbesar dibukukan oleh sektor teknologi, kesehatan dan energi. Adapun sektor nan mengalami koreksi hari ini adalah sektor industri dan properti.
DCI Indonesia (DCII) nan sempat menjadi beban IHSG usai suspensi dibuka dan masuk ke papan pemantauan khusus, hari ini kembali tercatat menjadi penggerak utama dengan sumbangsih 30 indeks poin usai saham milik kongsi Toto Sugiri dan Salim ini menyentuh pemisah auto rejection atas alias naik 10% ke Rp 306.075 per saham.
Kemudian ada emiten telekomunikasi pelat merah, Telkom Indonesia (TLKM), nan naik 5,66% ke Rp 3.360 per saham dengan kontribusi 20,51 indeks poin.
Lalu disusul oleh sejumlah emiten blue chip dan perusahaan milik konglomerat nan ramai-ramai ikut menguat signifikan pada perdagangan hari ini.
Saham emiten tambang Grup Sinar Mas Dian Swastatika Sentosa (DSSA) melesat 5,86% ke Rp 88.500 per saham dengan kontribusi 18,78 indeks poin. Saham Astra International (ASII) naik 3,71% ke Rp 5.175 per saham dengan kontribusi 8,21 indeks poin. S
Kemudian ada dua emiten blue chip nan kembali menjadi penopang IHSG hari ini yak BBCA dan BBRI dengan sumbangsih sekitar 5 indeks poin.
Melengkapi 10 besar emiten penggerak utama keahlian IHSG hari ini ada duo emiten Prajogo Pangestu (TPIA dan CDIA), Emiten asuransi Grup Sinar Mas (SMMA) dan emiten tambang tembaga-emas Grup Salim (AMMN).
Kenaikan IHSG sendiri tidak terlepas lantaran kembalinya asing masuk ke pasar. Hal ini turut menjadi penopang kenaikan IHSG. Pada hari kemarin asing mencatat net buy senilai Rp 2,21 triliun. Pada sepekan kemarin asing juga mulai kembali mencatat net buy, setelah sebelumnya selalu membukukan net sell.
Tampaknya pasar finansial Tanah Air pada perdagangan Rabu hari ini (13/8/2025) tetap bakal mendapat antusiasme positif dari hasil inflasi AS periode Juli 2025 nan lebih baik dari perkiraan, membuka kesempatan penurunan suku kembang the Fed pada bulan depan semakin lebar.
Langkah IHSG menuju 8000 juga semakin terbuka lebar dengan potensi inflow asing berlanjut, terutama di masa rebalancing indeks MSCI jenis Agustus tahun ini.
Pada penutupan perdagangan kemarin Selasa (12/8/2025) sukses melesat 2,44% ke posisi 7791,69. Ini merupakan penguatan harian terkuat sejak 29 April 2028, sekaligus menandai posisi tertinggi pada tahun ini. IHSG pun diharapkan bisa mencetak rekor bari pada hari ini dengan melewati cattan sebelumnya di 7.905,390 pada 19 September 2024.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Euforia IPO, IHSG Sesi I Naik 0,19%