Rs Indonesia Di Gaza Kolaps Tampung Jenazah Korban Kebrutalan Israel

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Kamis, 15 Mei 2025 12:35 WIB

Jakarta, detikai.com --

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, kolaps saat menampung puluhan pasien dan jenazah nan menjadi korban kebrutalan serangan Israel pada Rabu (14/5).

Al Jazeera melaporkan master RS Indonesia di Gaza utara, Mohammad Awad, mengatakan rumah sakit saat ini kekurangan pasokan, nan artinya tak bisa lagi menangani arus pasien dan jenazah nan terus masuk.

"Jenazah para syahid tergeletak di lantai koridor rumah sakit," kata Awad kepada instansi buletin AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada tempat tidur, tidak ada obat-obatan, dan tidak ada sarana untuk bedah maupun perawatan medis sehingga master tidak bisa menyelamatkan pasien nan sekarat," ucapnya.

Pasukan militer Israel pada Rabu membombardir wilayah Gaza utara dengan rentetan serangan udara. Lima gedung tempat tinggal penduduk sipil serta kamp pengungsian menjadi sasaran serangan Negeri Zionis.

Sedikitnya 50 orang meninggal bumi dalam serangan ini. Puluhan orang juga dilaporkan terluka.

Dilansir dari The New York Times, serangan ini terjadi tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Warga Gaza, Odai Daama, menyatakan tak ada pengumuman dari Israel soal serangan nan dilancarkan semalaman tersebut.

"[Sekitar tengah malam, serangan dimulai dan] menghantam rumah-rumah di sekitar kami," ucapnya.

Daama menjelaskan dia tak menerima info lantaran tak ada hubungan internet di wilayahnya.

Sementara itu, menurut militer Israel, pihaknya telah mengeluarkan peringatan soal serangan dan meminta penduduk Palestina melarikan diri dari beberapa area Gaza City.

Menurut klaim Israel, ada roket nan ditembakkan ke wilayahnya. Pihaknya pun membalas dengan menargetkan Hamas dan Jihad Islam.

Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza usai gencatan senjata dengan Hamas berhujung Maret lalu. Pasukan darat Israel terus maju ke dalam Gaza guna merebut kembali daerah-daerah nan sempat dibebaskan selama gencatan senjata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menakut-nakuti bakal mengintensifkan serangan selain Hamas meletakkan senjata dan menyerahkan seluruh sandera.

Seiring dengan itu, Israel mengerahkan ribuan prajurit tambahan, nan dikecam keras oleh organisasi internasional.

(blq/dna/bac)

Selengkapnya