Review Film: A Complete Unknown

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

img-title Endro Priherdityo

Timothee Chalamet sebagai bintang utama A Complete Unknown sudah melampaui ekspektasi dalam menunaikan tugasnya sebagai Bob Dylan.

Jakarta, detikai.com --

A Complete Unknown menjelma menjadi panggung bagi Timothee Chalamet nan sukses menyuguhkan akting mengagumkan sebagai Bob Dylan. Ia betul-betul mengerahkan segala perihal untuk membuktikan reputasinya sebagai tokoh nan paling menjanjikan di generasinya.

Pendar pesona Timothe Chalamet sebagai musisi berjulukan original Robert Allen Zimmerman itu sudah terpancar sejak awal. James Mangold, sutradara A Complete Unkown, memulai biopik itu dari momen perdana Bob Dylan menjejakkan kaki di New York City pada 1961.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chalamet sudah beralih bentuk menjadi Dylan usia 19 tahun, dengan rambut kusut nan berlindung di topi fiddler cap khasnya, sembari memikul ransel dan menenteng boks gitar akustik nan dibawa dari Minnesota.

Adegan pembuka itu kemudian menampilkan awal mula talenta Bob Dylan dikenali skena musik folk di New York City. Ia tampil di hadapan Woody Guthrie (Scoot McNairy) nan dirawat di rumah sakit dan ditemani sahabatnya sesama musisi folk berjulukan Pete Seeger (Edward Norton).

Penampilan pemuda dari antah-berantah itu tidak hanya membikin Woody dan Pete Seeger terkagum, tetapi juga saya nan menyaksikan di bangku bioskop. Nyanyian dan petikan gitar sang tokoh itu langsung menyadarkan saya bahwa Timothee Chalamet tidak main-main.

Aksi itu pun membikin saya semakin percaya bahwa apa nan disuguhkan Timothee Chalamet ke layar lebar bukan lantaran talenta semata. Ini adalah buah dari dedikasi dan ketekunannya mempelajari Bob Dylan selama lima tahun.

Film A Complete Unknown (2024)Review Film A Complete Unknown (2024):apa nan disuguhkan Timothee Chalamet ke layar lebar bukan lantaran talenta semata. Ini adalah buah dari dedikasi dan ketekunannya mempelajari Bob Dylan selama lima tahun. (Tangkapan layar YouTube SearchLight Pictures)

Apa nan dilakukan sang tokoh juga tidak sekadar meniru Bob Dylan. Ia berupaya menghadirkan jiwa musisi legendaris itu ke dalam karakter, mulai dari suaranya nan agak sengau saat menyanyi sampai nyaris seperti bergemam ketika bicara.

Penampilan itu tetap konsisten seiring movie melaju, mengikuti lesatan pekerjaan Dylan menjadi terkenal di kalangan pencinta musik folk. Mangold nan ikut menulis skenario berbareng Jay Cocks menguraikan perjalanan itu dengan ringkas dan sederhana.

Mereka cukup lugas membujuk penonton beranjak dari satu peristiwa krusial ke peristiwa lain dalam perjalanan musik Dylan. Babak demi babak nan terasa seperti rangkuman itu ditautkan--sekaligus diselamatkan dari kebosanan--dengan penampilan sang penyanyi.

Mangold mengalokasikan banyak segmen untuk memperlihatkan pesona Dylan, di panggung, di studio rekaman, di perspektif bilik sang kekasih, hingga di samping ranjang rumah sakit tempat Woody Guthrie dirawat.

Sebagian besar segmen itu pun menggambarkan lahirnya lagu-lagu ikonis Dylan, seperti Blowin' in the Wind, Mr. Tambourine Man, hingga Like a Rolling Stone. Semua penampilan itu, tentu saja, dibawakan langsung oleh Timothee Chalamet.

Kepribadian Bob Dylan juga berkembang seiring ketenaran nan menerpa dirinya. Di bagian ini, Timothee Chalamet bisa menyesuaikan perubahan itu sehingga sisi-sisi terdalam Dylan terungkap.

Berbagai segmen menunjukkan penyanyi kelahiran 1941 itu sebagai seniman dengan pikiran liar nan membuatnya bisa melahirkan lagu-lagu berlirik canggih dan mendahului zaman.

Pikiran liar itu juga membikin Dylan begitu sibuk dengan dirinya sendiri, sehingga menjadi sosok nan kelewat pede, narsis, dan suka menciptakan jarak dari orang-orang terdekatnya.

Namun, A Complete Unknown bukan hanya arena bercahaya Timothee Chalamet di panggung. Film ini juga memberikan kesempatan bagi orang-orang di kembali layar hingga nan pernah berbagi panggung dengan Bob Dylan.

Hebatnya, para pemeran pendukung itu sukses menyuguhkan akting mengesankan. Penampilan menawan dari deretan tokoh ini rasanya bisa memoles A Complete Unknown menjadi biopik nan nyaman untuk ditonton.

A Complete UnknownReview A Complete Unknown: Namun, A Complete Unknown bukan hanya arena bercahaya Timothee Chalamet di panggung. Film ini juga memberikan kesempatan bagi orang-orang di kembali layar hingga nan pernah berbagi panggung dengan Bob Dylan. (dok. Searchlight Pictures via IMDb)

Edward Norton sebagai Pete Seeger menjadi salah satu bintang nan memesona setiap kali muncul. Ia menyihir penonton berkah pembawaan nan teduh sebagai mentor dan sosok ayah dari Bob Dylan.

Karakter Pete Seeger diterjemahkan Norton dengan penuh ketulusan, hingga membikin saya merasakan jiwanya hanya dengan memandang tatapan mata Seeger terhadap anak didiknya.

Eksistensi Joan Baez nan krusial bagi kehidupan Bob Dylan era 1960-an pun disajikan dengan manis oleh Monica Barbaro. A Complete Unknown bagai menjadi momen Barbaro meneguhkan reputasinya sebagai aktris muda berbakat.

Ia menghadirkan Baez sebagai sosok nan turut mewarnai perjalanan Bob Dylan, terutama dalam menyelami skena musik folk di New York City.

Pujian juga patut dilayangkan kepada Elle Fanning nan memerankan Sylvie Russo, Boyd Holbrook nan menjadi Johnny Cash, Dan Fogler sebagai Albert Grossman, hingga Eriko Hatsune sebagai Toshi Seeger.

Performa jejeran pemain itu mencapai puncaknya saat movie menapaki babak akhir. Mangold memilih penampilan Bob Dylan di Newport Folk Festival 1965 nan legendaris sebagai hidangan penutup.

Peristiwa itu menjadi manuver besar bagi kiprah musik Bob Dylan lantaran menggebrak aliran folk tradisional dengan musik rock dan gitar elektrik. Detik demi detik menuju penampilan Dylan di pagelaran itu pun disajikan dengan cukup intens.

Mangold menggambarkan momen itu dengan perdebatan antara penyelenggara Newport Folk Festival nan digawangi kaum puritan aliran folk melawan Bob Dylan nan siap menawarkan lagu revolusioner sembari menenteng gitar elektrik.

Perdebatan panas itu mencapai klimaksnya saat Dylan berbareng band pengiringnya nekat bertindak membawakan tiga lagu baru nan kental nuansa rock, ialah Maggie's Farm, Like a Rolling Stone, dan It Takes a Lot to Laugh, It Takes a Train to Cry.

[Gambas:Video CNN]

Penampilan itu mengakhiri biopik sang legenda dengan langkah nan berkecamuk sekaligus indah. Akhir cerita nan mengesankan ini juga melunasi catatan miring untuk A Complete Unknown secara keseluruhan, seperti akibat movie tersebut sebagai suatu biopik.

Film ini memang menghadirkan potret perjalanan Bob Dylan dengan bungkusan nan bagus. Namun, sebagai orang nan kurang familier dengan sang legenda, A Complete Unknown rasanya hanya memberi saya asupan-asupan trivial tentang Bob Dylan.

Nyaris tidak ada kompleksitas alias kepingan cerita nan membikin saya terkejut apalagi menganga. Hal itu agak disayangkan lantaran lama movie ini nyaris 2,5 jam dan Mangold kurang mengoptimalkan sisi ceritanya menjadi lebih dalam.

Namun, sebagai movie nan menggambarkan sosok Bob Dylan, A Complete Unknown dengan Timothee Chalamet sebagai bintang utama sudah melampaui ekspektasi dalam menunaikan tugasnya.

[Gambas:Youtube]

(end)

Selengkapnya