ARTICLE AD BOX
Villa -
Aston Villa bakal menantang Paris Saint-Germain di perempatfinal Liga Champions. Pertemuan nan sekaligus jadi reuni unik Unai Emery dengan PSG dan Luis Enrique.
Villa bakal menghadapi PSG dalam pertemuan dua leg, masing-masing pada 9 dan 16 April mendatang. Villa lolos usai menang agregat telak 6-1 atas Club Brugge, sementara PSG menyingkirkan Liverpool via adu penalti usai pertarungan nan alot.
Pertemuan Villa dan PSG boleh barangkali memang sudah jadi jalan takdir. Ada pertalian memori nan lekat antara dua kubu itu, khususnya melihatnya Unai Emery, sang manajer Villa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emery adalah mantan pembimbing PSG pada 2016-2018 silam. Ia membawa raksasa Prancis itu meraih titel Liga Prancis pada 2017/2018, tapi menjadi korban atas kegagalan di Eropa sebagaimana sejumlah pembimbing sebelum dan sesudahnya.
Ia juga dianggap kandas mencengkeram skuad, nan berisi nama-nama besar. PSG kala itu punya proyek ambisius untuk menguasai Eropa dengan merekrut pemain-pemain top.
Liga Champions 2016/2017 secara unik meninggalkan memori nan begitu pahit. PSG polesan Emery sempat punya angan besar untuk ke perempatfinal, setelah menang telak 4-0 atas Barcelona pada leg pertama, nan kala itu dipimpin pemain terbaiknya, Lionel Messi, di lapangan.
Harapan nan sudah kadung tinggi itu kemudian terjun bebas, saat Barcelona mencatatkan comeback kontroversial 6-1 di leg kedua. Sebuah laga nan disebut Pelatih Barca saat itu, Luis Enrique, lebih menyerupai movie seram alih-alih drama.
Enrique nan sama sekarang menangani PSG. Emery pun punya kesempatan untuk membalas dua musuh sekaligus.
"Untuk main di perempatfinal rasanya fantastis. Ini pertemuan nan sangat sulit. Ini bakal jadi tantangan sangat besar buat Aston Villa, para suporter, para pemain, para pelatih, dan juga saya," kata Emery dikutip BBC.
"Saya tidak kembali ke sana sejak pergi, tidak untuk bermain alias sekadar berjamu ke Paris."
"Paris Saint-Germain menunjukkan kapasitasnya melawan Liverpool. Kami bakal mencoba mengidentifikasi kelemahan-kelemahan mereka dan bersiap sebaik mungkin."
"Sangat krusial buat klub kami untuk berada di Liga Champions, untuk melawan PSG itu sesuatu nan perlu kudu dihadapi dengan antusias," imbuhnya.
(raw/aff)