Resmi Jadi Presiden As, Trump Langsung Diganggu Kebakaran Los Angeles

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Politikus Partai Republik Donald Trump resmi menjadi Presiden Amerika Serikat ke-47 usai dilantik pada Senin (20/1).

Upacara pelantikan Trump berjalan di markas Kongres AS, Capitol, Washington DC.

"Dengan khidmat saya berjanji bahwa saya bakal melaksanakan dengan setia Jabatan Presiden Amerika Serikat, dan bakal dengan segala Kemampuan saya, memelihara, melindungi, dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat," kata Trump saat dilantik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelantikan ini sekaligus menjadi momen come back Trump ke Gedung Putih setelah pemilu 2020. Namun, dua pekan sebelum resmi duduk di bangku kepresidenan, AS sibuk dengan kebakaran dahsyat di Los Angeles.

Kebakaran terjadi pada 7 Januari dan dalam hitungan menit meluas hingga ke beragam wilayah.

Kebakaran terjadi di Palisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, Lembah San Fernando, Kenneth, Altadena, Malibu hingga dekat Ventura County.

Kebakaran itu juga menewaskan 24 orang dan puluhan orang tetap hilang, menurut info per 12 Januari.

Sejumlah pihak menduga Trump bakal menggunakan kejadian kebakaran untuk agenda politik utama dia di masa awal menjadi presiden.

Trump kerap menggunakan momen apapun termasuk musibah demi untung politik alias ambisi pribadi.

Di kebakaran Los Angeles ini, dia menyebar info nan keliru via media sosial miliknya. Trump mengatakan Gubernur California enggan menandatangani deklarasi pemulihan air sehingga bakal lebih banyak air nan mengalir ke sana.

Dia menyalahkan keterbatasan air di rencana pengelolaan air di California Selatan nan menampung hujan dan salju. Namun, mahir mengatakan rencana tersebut tak bakal mempengaruhi respons kebakaran.

Direktur solusi kelangkaan air di Natural Resources Defense Council Mark Gold menyebut California Selatan punya banyak simpanan air.

Kekurangan air nan terjadi juga lantaran prasarana kota nan tak dirancang menghadapi kebakaran besar di Palisades dan tempat lain.

Trump juga sempat menyalahkan pejabat California lantaran dianggap tak becus menangani kebakaran.

"Kebakaran tetap berkobar di LA [Los Angeles]. Politikus nan tak kompeten tak tahu langkah memadamkan," kata Trump di media sosial buatannya Truth Social, Minggu (11/1).

"Ini adalah salah satu musibah terburuk dalam sejarah negara kita. Mereka tidak bisa memadamkan api. Apa nan salah dengan mereka?," ujar dia.

Di luar celotehan Trump, Presiden AS ke-46 Joe Biden sempat berambisi pemerintahan pemerintahan baru konsentrasi menangani kebakaran di Los Angeles.

Dia juga mengatakan telah berkoordinasi dengan pemerintahan Trump soal tindakan pemerintah pusat menangani kebakaran dan membantu pemulihan korban.

"Harapan saya adalah mereka akan, setidaknya sadar, kita punya beberapa pengalaman signifikan soal [kebakaran] ini. Kita melalui dengan baik," ujar Biden, dikutip ABC.

Dia lampau berkata, "Saya bermohon mereka meneruskan konsentrasi [mengatasi kebakaran]."

(isa/bac)

Selengkapnya