ARTICLE AD BOX
Jakarta -
PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) sukses melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdana pada 30 April 2025, setelah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam rapat nan digelar secara hybrid tersebut, perusahaan juga mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 108 miliar, setara dengan Rp 40 per saham.
Dalam keterangan Perseroan, nan dikutip Kamis (1/5/2025), RUPST nan digelar di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, membahas enam agenda penting, dengan sorotan utama pada laporan tahunan dan laporan finansial konsolidasian untuk tahun kitab 2024. Meskipun mengalami penyesuaian untung bersih akibat peningkatan biaya produksi migas di Blok Jabung, RATU sukses mencatatkan pendapatan penuh selama 12 bulan pada 2024, dibandingkan dengan hanya 10 bulan pada tahun sebelumnya.
RATU mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 108 miliar, alias sekitar 46% dari untung bersih 2024. Dividen tersebut dibagikan kepada pemegang saham dengan nilai per saham sebesar Rp 40. Pembagian ini menegaskan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, di tengah dinamika industri nan terus berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberian dividen ini juga mencerminkan kebijakan perusahaan untuk menjaga keseimbangan antara memberikan imbal hasil nan menarik kepada pemegang saham dan memastikan alokasi biaya nan optimal untuk mendukung ekspansi berkelanjutan. Pembayaran dividen dijadwalkan pada 4 Juni 2025, setelah melalui beberapa tahapan, termasuk cum dan ex dividen di pasar reguler serta pasar tunai.
Selain itu, RUPST juga menyetujui sejumlah keputusan krusial lainnya, termasuk perubahan susunan dewan dan majelis komisaris, serta penggunaan biaya hasil Penawaran Umum Perdana (IPO) nan telah dialokasikan sebagian besar untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak dan asosiasi, guna mendukung pengembangan upaya dan modal kerja.
Perubahan di jejeran dewan dan majelis komisaris ini turut dihadiri oleh pemegang saham, nan juga menyetujui pengangkatan Sumantri sebagai Direktur Utama, serta Adrian Hartadi dan Orias Petrus Moedak dalam posisi krusial lainnya. Dengan susunan baru ini, RATU berambisi dapat memperkuat keahlian perusahaan dalam menghadapi tantangan industri daya nan terus berkembang.
Rapat nan dihadiri lebih dari 400 delegasi ini juga membahas alokasi biaya IPO nan telah digunakan untuk mempercepat pertumbuhan upaya perusahaan, dengan sisa biaya nan tetap tersedia sebesar Rp 118,4 miliar hingga April 2025.
(rrd/rrd)