ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Muhammad Sarmuji, menerima kunjungan Ketua Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP), Dr. Ahed Abu Alata, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/5/2025). Pertemuan ini membahas kondisi terkini di Gaza serta upaya diplomatik untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Dalam pertemuan tersebut, Sarmuji menyatakan keprihatinan mendalam atas penderitaan rakyat Palestina, khususnya di Gaza, nan sekarang menghadapi krisis kemanusiaan akibat blokade Israel dan kegagalan gencatan senjata.
"Kami sangat sedih dengan apa nan terjadi di Gaza. Sebagai negara sahabat, kami merasakan penderitaan nan sedang dialami rakyat Palestina," ujar Sarmuji dalam keterangan tertulisnya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu mengingatkan kondisi menyedihkan nan dialami masyarakat Gaza akibat blokade support oleh militer Israel.
"Saat ini akibat blokade support ke Gaza, rakyat Palestina khususnya di Gaza perlahan mati kelaparan. Untuk itu kami menyerukan agar ada tekanan diplomasi internasional nan lebih kuat terhadap Israel," kata Sarmuji.
Sarmuji menegaskan bahwa Fraksi Partai Golkar bakal terus menyerukan kemerdekaan Palestina melalui jalur diplomasi dan politik internasional. Ia juga menyatakan bahwa pihaknya bakal menginstruksikan Komisi I DPR RI agar bersuara lebih lantang dalam rumor Palestina.
"Fraksi Partai Golkar bakal terus mendorong para anggotanya untuk menyuarakan support terhadap kemerdekaan Palestina di beragam media internasional dan forum-forum global," kata Sarmuji.
"Kami juga bakal berperan-serta dalam seruan-seruan kemerdekaan Palestina nan berjalan di Indonesia," Sarmuji menambahkan.
Mengutip kisah Tholut melawan Jalut dalam Alquran, Sarmuji menyampaikan harapannya agar rakyat Palestina terus mempunyai semangat perjuangan dan kepercayaan untuk meraih kemenangan atas penindasan nan mereka alami.
Sebanyak 30 penduduk Palestina dilaporkan tewas dalam rentetan serangan udara Israel di Gaza pada Sabtu (3/5), termasuk di permukiman dan tenda-tenda pengungsi.
Warga Gaza Alami Kelaparan Ekstrem, Tiap Hari 50 Orang Meninggal
Sementara itu, Dr. Ahed Abu Alata menyampaikan laporan langsung mengenai kondisi Gaza nan kian memburuk. Ia menyebut bahwa kelaparan ekstrem sekarang menakut-nakuti penduduk Gaza akibat blokade total dari Israel.
Akses perbatasan ditutup, rumah sakit tidak dapat beroperasi, termasuk Rumah Sakit Indonesia nan berada di wilayah tersebut.
"Setiap hari, ada sekitar 50 orang meninggal dunia, sebagian besar wanita dan anak-anak. Banyak nan syahid lantaran kelaparan. Ini adalah upaya Israel untuk memaksa rakyat Palestina keluar dari Gaza," ujar Dr. Ahed.
Ia juga menjelaskan bahwa support dari organisasi internasional, termasuk dari Indonesia, tidak dapat masuk ke Gaza lantaran seluruh jalur pengedaran telah diblokade. Yayasan-yayasan di bawah naungan PBB pun tidak lagi diperbolehkan beraksi di sana.
"Kami percaya bahwa kami adalah pemilik tanah nan diberkahi, penjaga Masjid Al-Aqsa. Dukungan dari umat Islam di seluruh bumi sangat berfaedah bagi kami," kata Dr. Ahed.
YPSP meminta support Indonesia, tidak hanya dalam corak support kemanusiaan, tetapi juga tekanan diplomatik terhadap negara-negara Arab agar mengambil sikap lebih tegas terhadap agresi Israel.
Pertemuan ini menjadi salah satu corak solidaritas dan upaya konkret Fraksi Partai Golkar dalam menyuarakan keadilan dan kemerdekaan bagi rakyat Palestina.