ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Mantan Direktur Kebijakan Publik Global Facebook, Sarah Wynn-William, membeberkan rahasia kejahatan raksasa media sosial milik Mark Zuckerberg.
Dalam kesaksiannya di depan Senat AS, Wynn-Williams mengatakan platform Meta (Facebook, Instagram) secara aktif menargetkan remaja dengan iklan-iklan berbasis kondisi emosional mereka.
Klaim ini pertama kali diungkap Wynn-Williams melalui kitab nan dia rilis berjudul 'Careless People'. Ia mendokumentasikan masa-masa saat bekerja sebagai salah satu petinggi Facebook.
Dalam kitab tersebut, dia menyoroti sikap tak peduli para petinggi FB seperti CEO Zuckerberg dan COO Sheryl Sandberg, dalam mengelola kekuatan platform Meta dan kemampuannya untuk melakukan perihal berbahaya.
Dalam kesaksian pada Rabu (9/4) waktu setempat, senat menanyakan mengenai peran IG nan berpotensi membahayakan anak muda. Hal ini sebelumnya juga menjadi subjek investigasi kongres pada 2021 lalu.
Wynn-Williams mengatakan Meta menargetkan anak berumur 13-17 tahun dengan iklan-iklan tertentu ketika mereka merasa down alias depresi, dikutip dari Tech Crunch, Kamis (10/4/2025).
"[Meta] bisa mengidentifikasi ketika [anak muda] merasa tak berbobot alias tak berkekuatan alias merasa seperti orang gagal. Meta bakal membagikan info itu kepada para pengiklan," kata Wynn-Williams.
"Pengiklan mengerti bahwa ketika orang merasa tidak baik-baik saja terhadap diri mereka, itu adalah waktu nan tepat untuk mempromosikan sebuah produk. Kemungkinan besar orang mau membeli sesuatu [ketika down]," dia menuturkan.
Contoh konkritnya, dia mengatakan ketika remaja wanita menghapus sebuah selfie, pengiklan bisa melihatnya sebagai kesempatan untuk menjual produk kecantikan. Pasalnya, perihal itu mencerminkan sang remaja tidak percaya diri dengan penampilannya.
Meta juga menargetkan remaja dengan iklan pelangsing ketika para remaja tak percaya diri dengan berat badan mereka.
Wynn-Williams mengatakan bahwa Meta sadar pengguna berumur 13-17 tahun sangat rentan, tetapi merupakan demografi nan berbobot bagi para pengiklan.
Wynn-Williams mengatakan dia sudah mencoba berbincang dengan para petinggi Meta mengenai perihal ini. Menurutnya, perusahaan berbobot triliunan dolar tidak kekurangan duit dan tidak perlu mengambil jalan tersebut untuk meraup pendapatan.
Pernyataan Wynn-Williams itu disertai dengan chat internal dengan para petinggi FB mengenai perihal tersebut.
Selain itu, Wynn-Williams juga mengatakan bahwa banyak petinggi Silicon Valley nan tidak mengizinkan anak mereka menggunakan produk nan mereka kembangkan.
"Saya bertanya 'oh apakah anak Anda menggunakan produk baru nan bakal kita luncurkan?', lampau mereka [petinggi Meta] bakal mengatakan 'anak saya tidak boleh pakai Facebook. Anak saya tak ada di Instagram,'" Wynn-Williams menjelaskan.
"Tingkat hipokrasinya separah itu," ujarnya.
Dalam pernyataan resmi, Meta membantah beragam tuduhan Wynn-Williams. Meta mengatakan kesaksian itu tak sesuai realita dan merupakan klaim palsu.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Ramai #KaburAjaDulu, Bentuk Sikap Kritis dan Sindiran Anak Muda RI?
Next Article Bos UFC Diminta Awasi Facebook, Instagram, dan WhatsApp