Putin Respons Gencatan Senjata Israel Dengan Hamas Di Gaza

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Sabtu, 18 Jan 2025 00:30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan gencatan senjata antara Israel dengan milisi Hamas Palestina bakal memudahkan pengiriman support ke Gaza. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan gencatan senjata antara Israel dengan milisi Hamas Palestina bakal memudahkan pengiriman support makanan, bahan bakar, dan obat-obatan ke Gaza. (Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS)

Jakarta, detikai.com --

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan gencatan senjata antara Israel dengan milisi Hamas Palestina akan memudahkan pengiriman support makanan, bahan bakar, dan obat-obatan ke Gaza.

"Semua ini, kami harap, bakal memfasilitasi pelonggaran situasi kemanusiaan, dan stabilisasi jangka panjang jalur tersebut," kata Putin saat konvensi pers dengan mitranya dari Iran Masoud Pezeshkian, Jumat (17/1) dikutip dari CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin menyampaikan pernyataan tersebut setelah menandatangani kemitraan ekonomi dan pertahanan utama dengan sekutu utamanya Iran. Kedua pihak telah kehilangan pengaruh di Timur Tengah di tengah serangan Israel ke Gaza.

Pezeshkian mengatakan dia berambisi gencatan senjata bakal dilaksanakan sepenuhnya.

"Kami berambisi gencatan senjata definitif di Gaza dan berakhirnya agresi terhadap tanah ini," kata Pezeshkian.

Di sisi lain, Presiden Israel Isaac Herzog memuji persetujuan kabinet keamanan Israel atas gencatan senjata dengan Hamas di Gaza.

"Saya tidak mempunyai ilusi - kesepakatan itu bakal membawa serta tantangan besar dan momen menyakitkan dan menyakitkan nan perlu kita atasi dan hadapi bersama," katanya dalam sebuah posting di media sosial X, dikutip dari CNN.

"Dengan sepenuh hati, saya merangkul family para sandera, terutama mereka nan tahu bahwa orang nan mereka cintai tidak bakal kembali pada tahap pertama. Kita kudu membawa semua orang kembali. Semua orang! Kita tidak bakal beristirahat alias mengalah sampai ini terjadi."

Tahap pertama perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza diperkirakan bakal dimulai pada Minggu 19 Januari.

Sebelas personil kabinet keamanan Israel pada Jumat (17/1) menyetujui gencatan senjata dengan Hamas, nan telah diumumkan oleh pemerintah Qatar pada Rabu (15/1) lalu.

Hasil ini tetap kudu disetujui oleh kabinet komplit Israel nan beranggotakan 33 orang. Kabinet Israel dijadwalkan berjumpa pada pukul 15.30 sore waktu setempat.

Voting ini bakal memutuskan apakah Israel bakal melaksanakan gencatan senjata alias tidak di Gaza.

Kantor Perdana Menteri Israel sebelumnya mengonfirmasi bahwa tim negosiasi Israel dan Hamas telah menandatangani kesepakatan tersebut di Doha, Qatar.

(CNN/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya