ARTICLE AD BOX
Jakarta -
PT PP (Persero) Tbk memutuskan tidak bakal ada pembagian dividen untuk tahun kitab 2024. Perusahaan berencana untuk mengalokasikan perolehan labanya sebagai biaya persediaan hingga untung ditahan.
Keputusan tersebut diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 PT PP nan digelar di Auditorium Wisma Subiyanto, Plaza PP, Jakarta Timur, Rabu (30/4/2025).
"Tadi sudah dibahas di dalam RUPS itu (dividen) sebagai cadangan, apa untung nan ada," kata Direktur Utama PT PP Novel Arsyad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat nan sama, Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto menjelaskan argumen Perseroan tidak membagikan dividen untuk tahun 2024 lantaran untuk memperkuat struktur modal kerja Perseroan. Hal ini dikarenakan sektor bangunan di BUMN sangat ketat mengenai dengan modal kerjanya.
"Kenapa dividen ditetapkan sebagai persediaan alias sebagai untung ditahan sebagai cadangan. Karena pertama adalah di sektor konstruksi, khususnya BUMN Karya ini kan mengenai dengan modal kerja ini cukup thight (ketat) banget," katanya.
"Apalagi gimana kita ketahui di periode triwulan pertama ini kan baru beberapa buka blokir anggaran, itu kan baru beberapa. Khususnya nan di IKN ini sudah dan di Kementerian PU ini juga bertahap. Nah tentunya, persediaan ini kita gunakan untuk memperkuat struktur permodalan kita," tambahnya.
Selama 2024, PTPP mencatatkan untung bersih sebesar Rp 129 miliar. Besaran tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,85% Year-on-Year (YoY) dari tahun sebelumnya nan mencapai Rp 127 miliar.
Pendapatan perseroan tahun 2024 sebesar Rp 19.812 miliar, nomor ini mengalami peningkatan juga sebesar 7,30%. Aset perusahaan juga alami pertumbuhan sebesar 0,11% dari Rp 56,52 triliun di 2023 menjadi Rp 56,59 triliun pada 2024.
Kemudian, ekuitas perusahaan naik 0,74% dari Rp 15,14 triliun di 2023 jadi Rp 15.25 triliun pada 2024. Sementara itu, perolehan perjanjian baru PTPP mengalami penurunan 14,45% dari Rp 31,67 triliun di 2023 menjadi Rp 27,09 triliun di 2024.
(rrd/rrd)