ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Yance Sayuri dan Yakob Sayuri mendapatkan serangan rasial usai laga Malut United vs Persib Bandung. PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI mengutuk perilaku jelek itu.
Malut United vs Persib berjalan di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, Jumat (2/5/2025). Tuan rumah menang 1-0 lewat gol Wahyu Prasetyo.
Kebahagiaan Malut ternodai setelah pemainnya, Sayuri bersaudara, mendapatkan serangan rasial di media sosial. PT LIB selaku operator Liga 1 angkat suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengutuk keras segala corak rasisme di bumi sepakbola. Tindakan ini tidak hanya menyakiti individu, tetapi juga mencederai semangat sportivitas dan persatuan nan menjadi fondasi kompetisi," ungkap Direktur Utama LIB, Ferry Paulus, dalam keterangan persnya.
"Sepakbola adalah ruang inklusif, tempat perbedaan dirayakan. Rasisme tidak boleh mendapat tempat, baik di stadion maupun di ruang digital. Kami bakal memperketat pengawasan dan terus mendorong edukasi bagi suporter serta semua pihak nan terlibat," tambah Ferry Paulus.
LIB menyatakan siap bekerja sama dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), klub, dan otoritas norma untuk memastikan pelaku tindakan rasisme ditindak tegas sesuai dengan peraturan nan berlaku.
LIB mendorong penyelidikan terhadap akun-akun nan terlibat dalam ujaran rasis. LIB juga bakal mengkaji penguatan izin anti-diskriminasi di kejuaraan Liga 1 dan Liga 2, serta menyelenggarakan kampanye edukasi berbareng klub dan organisasi suporter.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga sudah angkat bicara. Dia menegaskan selalu menolak rasisme dalam bentu apa saja.
"Saya selalu menolak rasisme dalam corak apa pun di sepakbola. Tidak boleh ada perlakuan, ujaran, alias apa pun nan berbau rasisme dalam sepakbola, khususnya di Indonesia. Tidak ada tempat bagi rasisme di dunia," Erick menegaskan.
(ran/ran)