Psm Bakal Banding Usai Yuran Fernandes Dihukum Berat Komdis Pssi

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Makassar -

Yuran Fernandes dihukum larangan main 12 laga oleh Komite Disiplin PSSI. PSM Makassar pasang badan, siap mengusulkan banding.

Komdis PSSI menghukum berat Yuran pada Jumat (9/5/2025). Gara-garanya, kapten PSM itu sempat mengkritik sepakbola Indonesia usai laga melawan PSS Sleman.

Yuran dikenai hukuman larangan beraktivitas selama 12 bulan, plus denda 25 juta rupiah. Hukuman berat itu membikin PSM pasang badan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat media sosialnya, Juku Eja langsung merilis pernyataan. PSM bakal mengusulkan banding.

"PSM Makassar menyayangkan hukuman Yuran Fernandes nan baru disampaikan setelah persiapan melawan Malut United selesai digelar (Press Conference dan Official Training)," tulis PSM di Instagram.

"Atas hukuman ini, PSM Makassar bakal mengusulkan banding dan datang bersama-sama Yuran menghadapi situasi ini," lanjut pernyataan PSM.

Yuran sebelumnya sempat membikin unggahan berkarakter kritikan pada Liga 1. Usai PSM dikalahkan PSS Sleman 1-3, sang kapten menulis kritikan keras.

Melansir detikSulsel, Yuran membikin unggahan nan isinya bertuliskan, "Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya bakal tetap sama. Jika Anda mau menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda mau bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia," tulisnya.

Unggahan di Instastory itu kemudian sempat dihapus, namun kadung tersebar. Yuran kemudian sempat membikin penjelasan dan permintaan maaf.

"Para pecinta sepak bola Indonesia. Saya mau memberikan penjelasan mengenai unggahan saya di IG pada tanggal 3 Mei 2025. Pernyataan nan saya sampaikan tersebut sepenuhnya ditujukan dalam konteks sepak bola. Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara," tulisnya.

"Pernyataan tersebut merupakan luapan emosional, tepat setelah pertandingan nan penuh dengan tekanan dan drama. Saya percaya mereka nan menonton pertandingan tersebut mengerti betul kenapa saya begitu emosional."

"Saya mau menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalah artikan unggahan saya ke dalam konteks nan lebih luas. Itu hanya murni merupakan corak kekecewaan pribadi saya terhadap situasi di lapangan, sekaligus gambaran dari rasa peduli dan angan saya kepada PSSI dan LIB, bahwa sepak bola Indonesia bisa berkembang dan menjadi lebih baik dari hari ini. Terima kasih," tulisnya.

Dalam laga PSS vs PSM, kepemimpinan wasit Nendi Rohaendi disorot. Ia sempat menganulir gol Yuran lewat VAR lantaran menganggap mendorong musuh lebih dulu. Namun, Nendi tidak memberi pelanggaran saat pemain PSS melakukan perihal nan sama.

Kemudian, Nendi juga mengesahkan gol PSS meski pemain Super Elang Jawa terlihat melanggar penggawa PSM lebih dulu. Kepemimpinan wasit itu juga sempat diprotes pembimbing Bernardo Tavares usai laga.


(yna/mrp)

Selengkapnya