Program Dana Indonesiana Dorong Pengembangan Kajian Warisan Budaya Oleh Bwcf

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi dan non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas ketaatan nan diselenggarakan tiap tahun. Festival ini sudah didirikan sejak 2012 ialah saat ini sudah berumur 14 tahun.

Pendiri BWCF Seno Joko Suyono mengatakan keberlangsungan aktivitas pagelaran tersebut juga dibantu oleh program Dana Indonesiana nan diberikan selama tiga tahun terakhir. Ia mengatakan dengan support biaya tersebut sangat berfaedah untuk meningkatkan format aktivitas nan semula hanya dilaksanakan di area Borobudur, tapi sekarang sudah menjadi urban festival.

“Kami mendapat support selama 3 tahun terakhir ini. Jadi, dari mulai tahun 2022, tahun 2023, dan tahun 2024. Nah, support ini sangat berfaedah dan sangat berfaedah sekali bagi kami, terutama untuk membangunkan program-program kami. Jadi, dengan Dana Indonesiana ini, kami sampai mengubah format pagelaran kami dari semula tahun 2012, pagelaran ini hanya diselenggarakan di area Borobudur. Dengan biaya Indonesia ini, kami mengubah menjadi BWCF dari sebuah urban pagelaran alias pagelaran nan bergerak dari kota-kota nan mempunyai heritage alias situs-situs nan menarik,” kata Seno dalam peluncuran program Dana Indonesiana 2025 di Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Dia menjelaskan dengan Dana Indonesiana, BWCF dapat mengembangkan program lainnya bukan hanya pagelaran tapi juga mengembangkan program nan mendukung warisan (heritage) budaya Indonesia. Program ini juga bermaksud untuk mengkaji dan memperkenalkan lebih dalam suatu warisan sebuah kota di Indonesia.

“Misalnya, kami mempunyai satu program nan disebut Workshop Juralisme Heritage. Jadi, setiap tahun kami dari kota ke kota nan mempunyai Heritage. Kami mengundang para wartawan, mengundang para peneliti, mengundang para mereka nan berkeinginan pada kajian heritage untuk mengkaji sebuah situs alias mengkaji sebuah kota dan gimana langkah menuliskannya,” jelasnya.

Selengkapnya