Profesi Ini Rawan Phk Massal, Penggantinya Makin Banyak

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Dalam kurun waktu 2023-2027, diprediksi 83 juta lapangan pekerjaan bakal hilang. Laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) berjudul 'Future of Work 2023' mengungkap beberapa pekerjaan nan rawan punah.

Beberapa di antaranya adalah teller bank, petugas pos, kasir dan loket, info entry, stock-keeping, staf akuntansi dan payroll, sales door-to-door, hingga staf statistik dan asuransi.

Pemicunya adalah perkembangan teknologi canggih nan membikin beberapa pekerjaan sudah tak relevan dan bisa digantikan. Teknologi kepintaran buatan (AI) menjadi salah satu nan disorot sebagai pemicu.

Apalagi, pengembangan AI juga mengarah ke robot humanoid nan digenjot beberapa raksasa teknologi seperti Nvidia, Tesla, dan terbaru Meta.

Meta Platforms mendirikan bagian baru di dalam Reality Labs untuk mengembangkan robot humanoid berbasis AI. Robot ini bisa membantu tugas fisik, menurut memo internal perusahaan nan dilaporkan Reuters.

Dalam memo tersebut, Chief Technology Officer (CTO) Meta Andrew Bosworth mengatakan tim bagian robot bakal konsentrasi pada riset dan pengembangan mengenai robot humanoid konsumen dengan tujuan mengoptimalkan kapabilitas platform Llama.

Llama merupakan model fondasi AI milik Meta nan menjadi tulang punggung produk-produk AI generatif sang raksasa media sosial.

Pengumuman baru ini menunjukkan langkah besar Meta untuk mengembangkan teknologi AI lebih jauh lagi. Tentu, perihal ini dibarengi dengan ongkos nan tidak sedikit. Sebagai informasi, Unit AI Meta pada kuartal keempat tahun lampau merugi US$5 miliar.

Beberapa raksasa teknologi memang tak ragu menggelontorkan miliaran dolar AS untuk pengembangan perangkat AI nan ditujukan membantu tugas manufaktur, logistik, dan rumah tangga.

Ilmuwan komputer Fei-Fei Li pada tahun lampau meluncurkan startup spatial intelligence berjulukan World Labs. Sementara CEO Tesla Elon Musk mengatakan robot humanoid 'Optimus' bisa digunakan untuk mengerjakan tugas sehari-hari dan bakal dijual ke konsumen akhir.

Pekan lalu, Apptronik mengamankan pendanaan US$350 juta nan dibekingi beberapa penanammodal termasuk Alphabet, untuk meningkatkan skala produksi robot humanoid nan dirancang bekerja di akomodasi manufaktur dan gudang.

Meta berencana mengembangkan robot humanoid nan menargetkan rumah tangga. Perusahaan lebih konsentrasi mengembangkan AI, sensor, dan software nan menjadi fondasi produksi robot untuk dijual ke perusahaan-perusahaan lain, menurut laporan Bloomberg.

Meta dikatakan sudah berbincang dengan beberapa perusahaan robotik seperti Unitree Robotics dan Figure AI. Laporan itu menyebut Meta dalam waktu dekat belum berencana meluncurkan robot dengan merek sendiri.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AI Bantu Tranformasi & Efisiensi BUMN, Talenta Digitalnya Siap?

Next Article Badai PHK Menggila, Tak Capai Target Langsung Dipecat

Selengkapnya