Pria Lansia Yang Teriaki Wanita Teroris Di Transjakarta Diamankan, Kasus Berakhir Damai

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Polisi sukses mengamankan laki-laki lanjut usia (lansia) nan sempat viral usai terekam marah-marah dan meneriaki seorang wanita sebagai teroris. Video kejadian tersebut diunggah oleh akun @warga.jakbar.

Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, menyampaikan bahwa lansia berumur 69 tahun itu telah dipertemukan dengan korban setelah diamankan.

"Sudah ketangkap, kemarin pagi, pelakunya. Terus sudah kita amankan, tadi pagi korbannya datang ke sini, ketemu dengan si pelaku. Terjadilah kesepakatan damai, akhirnya korban cabut laporan," kata Aprino saat dihubungi, Senin (9/6/2025).

Terkait argumen lansia tersebut meneriaki korban, polisi menyebut ada sejumlah aspek nan memicu tindakan itu. Salah satunya adalah lantaran pelaku terburu-buru mau mengambil support sosial (bansos).

"Jadi pengakuan dia bahwa dia tersulut emosi, terus dia juga emosi itu lantaran banyak faktor, kata dia, saya lapar pak, saya belum makan dari pagi, terus kedua, saya juga kepikiran duit kost saya belum bayar," jelasnya.

"Terus nan ketiga saya lagi ngejar cepet-cepet mau ambil bansos pak, katanya gitu. Kakek-kakek ini usia 69 tahun, tinggal sebatang kara," sambungnya.

Kasus Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Ia menegaskan, kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan alias tenteram antara korban dengan terduga pelaku.

"Sudah, sudah (secara kekeluargaan)," pungkasnya.

Sebelumnya, Sebuah video viral di media sosial nan memperlihatkan seorang laki-laki lanjut usia marah hingga meneriaki wanita sebagai teroris. Kejadian ini diunggah akun @warga.jakbar.

“Hari ini saya dipukul dan ditendang sama bapak-bapak ini di halte depan Taman Anggrek. Karena penampilan saya kayak orang Arab," tulis akun tersebut seperti dikutip merdeka.com, Minggu 1 Juni 2025.

Terkait kejadian itu, Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara mengatakan, kejadian itu terjadi pada Kamis (29/5) kemarin.

"Saat itu korban berbareng dengan terlapor bapak-bapak itu naik satu mobil TransJakarta dari Tanah Abang menuju ke wilayah kita di Halte Taman Anggrek," kata Aprino.

"Nah pada saat di bus tersebut pengakuan dari si korban dia merasa ditendang kakinya dan tangannya dipukul sama nan bersangkutan. Untuk masalahnya apa, dia tidak paham. Karena secara tiba-tiba pada saat di mobil tersebut," sambungnya.

Marah dan Teriaki Teroris

Ketika sudah keluar dari halte tersebut, rupanya si bapak lanjut usia itu pun marah hingga mengeluarkan kata alias menyebut wanita tersebut sebagai teroris sesuai seperti pada video.

"Pada saat itu sama petugas TransJakarta dipisahin mereka. Akhirnya sesuai di video itu wanita ini dipisahin, di bapak itu pun terpisah, tapi posisi tetap saling adu mulut," jelasnya.

"Kalau dari pengakuan korban ini bahwa dia ngomong 'apa sih lu enggak jelas' bahasanya. Cuma dari bapak-bapak tsb tetap ngomong ngeracau dia tidak ingat, hanya ingat ngomong teroris," tambahnya.

Meski mendapat perlakuan tersebut, korban disebutnya tidak belum membikin laporan kepolisian kepada pihaknya.

"Awalnya dia mau minta rekaman CCTV sama petugas TransJakarta, namun tidak diberikan. Karena prosedur dari mereka kudu dari pihak kepolisian," ujarnya.

Hubungi Korban

Kemudian, pada keesokan harinya alias pada Jumat (30/5) pihaknya menerima info mengenai kejadian tersebut dari media sosial. Selanjutnya, mereka menghubungi korban untuk datang ke instansi polisi.

"Selanjutnya nan berkepentingan berkenan datang sekitar siang alias sore di Polsek. Akhirnya kita terima laporan polisinya, ialah tentang pengaduan penganiayaan ringan dan alias penghinaan ringan Pasal 352 dan alias pasal 315," ucapnya.

Selanjutnya, terhadap korban pun dimintai keterangannya dan dilakukan visum di Rumah Sakit (RS) Sumber Waras.

Meski begitu, untuk saksi dirinya mengaku belum menemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan hanya ada petugas TransJakarta nan memisahkan mereka berdua.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Selengkapnya