ARTICLE AD BOX
detikai.com
Minggu, 27 Apr 2025 02:37 WIB

Jakarta, detikai.com --
Seorang laki-laki di Jepang membikin geger publik setelah diketahui menyembunyikan jenazah ayahnya sendiri di dalam lemari selama dua tahun. Nobuhiko Suzuki, laki-laki berumur 56 tahun ini, mengaku tak sanggup menanggung biaya pemakaman, sehingga memilih menyimpan jasad ayahnya nan sudah meninggal sejak Januari 2023.
Kasus ini terungkap saat restoran Cina milik Suzuki di Tokyo tidak buka selama seminggu, membikin penduduk sekitar curiga. Mereka lampau melapor ke polisi.
Saat petugas datang untuk memeriksa kondisinya, mereka malah menemukan kerangka manusia di dalam lemari. Ternyata, itu adalah jasad ayah Suzuki nan meninggal di usia 86 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan Fuji News Network, Suzuki mengatakan bahwa dia menemukan ayahnya sudah tak bernyawa saat pulang ke rumah. Namun, dia memilih tidak melaporkan kematian tersebut lantaran menganggap biaya pemakaman terlalu mahal. "Biaya pemakaman sangat mahal," ujarnya kepada polisi melansir South China Morning Post.
Selain menyembunyikan jenazah, Suzuki sekarang juga sedang diselidiki atas dugaan penipuan lantaran diduga terus menerima dan menggunakan duit pensiun ayahnya selama dua tahun terakhir. Polisi mengungkapkan bahwa Suzuki sempat merasa bersalah, namun kemudian justru menyalahkan ayahnya atas semua nan terjadi.
Peristiwa ini mengundang beragam reaksi di bumi maya Jepang. Ada nan mengutuk tindakan Suzuki sebagai pencurian dan pelecehan terhadap orang tua, namun ada juga nan menyatakan simpati lantaran memahami sungguh rumit dan mahalnya proses pemakaman di Jepang, terutama bagi mereka nan belum pernah mengalaminya.
"Saat ayah saya meninggal, rumah sakit langsung mendesak saya untuk mencari rumah duka. Akhirnya saya habiskan dua juta yen. Rasanya betul-betul membingungkan," ungkap salah satu pengguna internet.
"Banyak orang tidak tahu kudu melakukan apa saat kehilangan orang tua. Kita butuh sistem nan bisa menghubungkan mereka dengan bantuan," tulis pengguna lain.
Menurut survei dari San Holdings Inc., penyedia jasa pemakaman di Jepang, rata-rata biaya pemakaman setelah pandemi Covid-19 adalah sekitar 1,3 juta yen alias sekitar Rp130 juta. Meski jumlah ini menurun dibanding sebelum pandemi, tetap saja jadi beban besar bagi banyak keluarga.
Ironisnya, ini bukan kasus pertama. Tahun lalu, seorang laki-laki pengangguran juga dihukum lantaran menyembunyikan jasad ibunya selama tiga tahun sembari terus menerima biaya pensiun mendiang.
[Gambas:Video CNN]
(tis)