Pria Australia Sukses Hidup 100 Hari Pakai Jantung Titanium Buatan

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Kamis, 13 Mar 2025 14:16 WIB

Pria di Australia sukses memperkuat hidup 100 hari pakai jantung titanium buatan di RS St. Vincent pada November 2024. Ilustrasi. Pria di Australia sukses hidup dengan jantung titanium buatan selama 100 hari. Foto: Reuters

Jakarta, detikai.com --

Seorang laki-laki Australia berhasil hidup selama 100 hari menggunakan jantung titanium buatan, sembari menunggu transplantasi donor. Ini adalah periode terlama bagi seseorang, dengan teknologi tersebut.

Dilansir dari CNN, pasien berumur 40 tahun itu menerima implan jantung buatan saat dioperasi di Rumah Sakit St. Vincent di Sydney, Australia, pada November 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pernyataan Rumah Sakit St. Vincent, Monash University, dan BiVACOR selaku perusahaan di kembali perangkat tersebut, pasien nan menderita kandas jantung parah itu sekarang "dalam kondisi baik".

Kemampuan perangkat itu untuk menopang jantung dalam waktu nan cukup lama, disebut sebagai tanda bahwa jantung buatan berpotensi menawarkan pilihan jangka panjang bagi orang nan menderita kandas jantung.

Meski demikian perangkat tersebut tetap dalam tahap uji coba dan belum disetujui untuk digunakan secara umum.

Pendiri BiVACOR, Daniel Timms, mengatakan sangat menggembirakan lantaran hasil kerja puluhan tahun itu sekarang membuahkan hasil.

"Seluruh tim BiVACOR sangat berterima kasih kepada pasien dan keluarganya lantaran telah meletakkan kepercayaan mereka kepada kami. Keberanian mereka bakal membuka jalan bagi lebih banyak pasien untuk menerima teknologi penyelamat nyawa ini," kata Timms.

Jantung titanium buatan nan berjulukan BiVACOR Total Artificial Heart (TAH) terbuat dari titanium dan tidak mempunyai katup alias alas mekanis nan dapat mengalami keausan.

Alat ini memompa darah ke seluruh tubuh dan paru-paru, menggantikan kedua ventrikel jantung nan rusak. Ambisi pembuatan perangkat ini adalah agar perangkat ini bisa menyelamatkan lebih banyak orang nan terkatung-katung menunggu donor jantung nan sesuai.

(dna/dna)

Selengkapnya