ARTICLE AD BOX
detikai.com
Jumat, 02 Mei 2025 17:20 WIB

Jakarta, detikai.com --
Presiden Prabowo Subianto mengatakan penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal menembus 82,9 juta orang per November 2025.
Prabowo mengatakan saat ini penerima support itu sudah di nomor 3 juta per hari. Dia optimistis sasaran 82,9 juta orang bakal tercapai tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sasaran kita November 2025 ini bakal mencapai seluruh 82,9 juta penerima faedah anak-anak dan ibu-ibu mengandung bakal menerima makan bergizi," kata Prabowo saat menghadiri seremoni Hari Pendidikan Nasional di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5).
Prabowo mengatakan MBG bakal mendorong roda perekonomian sampai ke desa dan kelurahan. Dia menyatakan MBG bisa meningkatkan perputaran duit di wilayah hingga lima kali lipat.
Menurut Prabowo, perihal ini belum pernah terjadi di negara mana pun. Namun, dia percaya Indonesia bisa membuktikan kepada bumi bisa menggelar program nan besar dan mendasar seperti MBG.
"Kita tidak mau melaksanakan hal-hal nan biasa, kita tidak mau meneruskan business as usual, kita tidak mau melaksanakan dengan semangat kumaha engke, semangat itu kita kudu hilangkan," ujar Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka menjadikan MBG sebagai salah satu program unggulan. Mereka berjanji memberi makan anak seluruh Indonesia setiap hari.
Pemerintahan Prabowo menyiapkan anggaran Rp71 triliun untuk penyelenggaraan MBG di tahun pertama. Akan tetapi, anggaran MBG ditambah Rp100 triliun setelah Prabowo melakukan efisiensi anggaran di awal 2025.
Sejumlah masalah timbul dalam penyelenggaraan MBG. Ada sejumlah kasus keracunan nan dialami siswa gara-gara menyantap makanan MBG.
Salah satu nan terbaru terjadi di SD Negeri 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/4). Puluhan siswa muntah-muntah setelah mengonsumsi MBG.
Ada pula kasus tunggakan MBG hingga Rp975 juta. Hal itu diungkap mitra dapur MBG di Kalibata, Jakarta Selatan. Mereka menghentikan operasi dan melapor ke kepolisian lantaran Yayasan Media Berkat Nusantara tak kunjung bayar biaya produksi makanan.
(fra/dhf/fra)
[Gambas:Video CNN]