Prabowo Di Rapim Tni-polri: Ciri Khas Negara Gagal Adalah Tentara-polisi Yang Gagal

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan karakter negara kandas bisa dilihat dari tentara dan polisi. Dia menyampaikan, tentara dan polisi mempunyai kekuasaan unik dengan memonopoli bentuk serta senjata.

"Ciri unik negara nan kandas adalah tentara dan polisi nan gagal. Tentara dan polisi adalah bagian dari suatu negara, nan mempunyai suatu kekuasaan khusus, tentara dan polisi diberi kekuasaan oleh negara untuk memegang monopoli fisik, monopoli senjata. Kekuasaan ini sangat besar" ujar Prabowo saat menghadiri Rapim TNI-Polri di Tribrata Darmawangsa Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

Dia menekankan kekuasaan nan diberikan masyarakat ke TNI-Polri sangat besar. Prabowo mengingatkan masyarakat juga lah nan memberikan penghasilan serta makan kepada tentara dan polisi.

"Rakyat nan menggaji saudara, rakyat nan melengkapi kerabat dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, rakyat nan memberi makan kepada tentara dan polisi, dan rakyat memberi kuasa kepada tentara dan polisi untuk memegang monopoli senjata," tutur Prabowo.

Dengan kepercayaan nan besar ini, lanjut dia, tentara dan polisi dituntut mengabdi setinggi-tingginya kepada masyarakat. Selain itu, tentara dan polisi kudu berkorban dan berdedikasi kepada masyarakat.

"Diberi kekuasaan ke kerabat artinya rakyat kita menuntut dari saudara-saudara dedikasi nan sangat tinggi, pengorbanan nan sangat tinggi, apalagi bisa disebut begitu kerabat menerima mandat tersebut, menerima kekuasaan tersebut, saudara-saudara sebenarnya sudah menyerahkan jiwa dan ragamu kepada bangsa dan rakyat," terang Prabowo.

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus penipuan berbasis teknologi manipulasi video dan audio dengan kepintaran buatan alias AI, nan terkenal disebut deepfake. Kasus ini mencatut nama Presiden Prabowo Subianto dan pejabat nega...

TNI-Polri Wujud Nyata Kehadiran Negara

Disisi lain, Prabowo menuturkan, TNI-Polri merupakan bentuk kehadiran, penegakan kedaulatan, dan eksistensi negara. Menurut dia, undang-undang, peraturan pemerintah, maupun peraturan presiden tak ada artinya andaikan tidak ditegakkan.

"TNI dan polri adalah dua lembaga nan merupakan bentuk dari kehadiran negara, bentuk dari penegakan kedaulatan, bentuk dari eksistensi negara, undang-undang dasar, undang-undang keputusan-keputusan presiden, peraturan-peraturan pemerintah, peraturan-peraturan presiden dan semua produk-produk dari pemerintahan tidak ada artinya jika tidak ditegakkan," ucap dia.

"Semua rencana terbaik suatu bangsa tidak ada artinya jika tidak dapat diimpelementasikan," tandas Prabowo.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menghadiri rapat ketua (Rapim) TNI-Polri 2025. Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut memberikan pengarahan secara tertutup di Rapim nan dihadiri ratusan perwira tinggi TNI-Polri itu.

Prabowo tiba di The Tribrata, Jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekitar pukul 15.21 WIB. Eks Danjen Kopassus itu datang didampingi sejumlah menteri.

Prabowo Beri Arahan Tertutup Rapim TNI-Polri 2025

Hadir dalam rapat para ketua TNI-Polri di antaranya, Panglima TNI Jenderal TNI, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Hadir juga KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Mohamad Tonny Harjono.

Rapim TNI-Polri ini merupakan agenda nan digelar rutin setiap tahun. Rapim tahun ini mengambil tema "Sinergitas TNI-Polri guna mendukung terwujudnya Asta Cita".

Dalam sambutan awal, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pengarahan dari Presiden Prabowo bakal menjadi bekal dalam menghadapi tantangan bangsa kedepan. Harapannya, TNI-Polri bisa memberikan pengabdian terbaik untuk bangsa dan negara.

"Suatu penghormatan bagi kita semua di tengah-tengah padatnya aktivitas kenegaraan Bapak Presiden Republik Indonesia dengan datang untuk memberikan pengarahan dan pengarahan kepada perwira TNI-Polri guna menjadi bekal dalam menghadapi tantangan ke depan, sehingga dapat memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat bangsa dan negara," kata Sigit.

Sigit melanjutkan, rapim ini diikuti oleh 631 perwira tinggi dan menengah TNI-Polri. Dia menyebut, Rapim TNI-Polri merupakan agenda rutin nan diselenggarakan setiap awal tahun sebagai momentum untuk memperkuat sinetrisitas dan soliditas.

"Serta penyelarasan tugas dan peran TNI-Polri, guna mencegah ancaman dari dalam maupun luar negeri, menjaga stabilitas kambtibmas, serta mengawal seluruh agenda pemerintah ke depan," tukasnya.

Prabowo ke TNI-Polri: Kalau Pangkat Jenderal, Harus Berani Beri Nyawa untuk Bangsa dan Negara

Presiden Prabowo Subianto mengingatkan TNI-Polri bahwa pangkat dan bintang nan diterima merupakan penghormatan dari masyarakat.

Dia menyampaikan prajurit TNI-Polri nan berkedudukan jenderal kudu berani memberikan nyawanya demi kepentingan bangsa dan negara.

"Pangkat nan kerabat sandang, bintang nan kerabat sandang, bintang nan ada di pundakmu itu adalah artinya adalah penghormatan dari rakyat," jelas Prabowo saat menghadiri Rapim TNI-Polri di Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

"Kalau saudara-saudara berani memakai pangkat jenderal, artinya kerabat kudu nan pertama berani memberi nyawa kerabat untuk kepentingan bangsa dan negara," sambungnya.

Dia menuturkan masyarakat menyerangkan nasib keamanan, perlindungan, dan masa depan mereka kepada prajurit TNI-Polri. Prabowo menegaskan abdi negara TNI-Polri kudu siap menyerahkan jiwa dan raga demi masyarakat.

"Pangkat nan diberikan ke saudara-saudara, artinya rakyat mengerti bahwa pada saatnya jika diperlukan saudara-saudara kudu rela menyerahkan jiwa dan raga kerabat tanpa ragu-ragu," katanya.

Harus Berdedikasi untuk Bangsa dan Negara

Prabowo menuturkan tentara dan polisi mempunyai kekuasaan unik nan diberikan oleh negara. Dengan kekuasaan tersebut, TNI dan Polri mempunyai kewenangan untuk memegang monopoli bentuk dan senjata.

"Tentara dan polisi diberi kekuasaan oleh negara untuk memegang monopoli fisik, monopoli senjata. Kekuasaan ini sangat besar, rakyat nan mempercayakan kepercayaan ini kepada saudara-saudara sekalian," tutur Prabowo.

Untuk itu, Prabowo menyebut masyarakat menuntut TNI-Polri berdidikasi serta berkorban setinggi-tingginya untuk bangsa dan negara. Dengan kedudukan nan diterima, TNI-Polri juga sudah menyerahkan jiwa dan raga untuk negara.

"Diberi kekuasaan ke kerabat artinya rakyat kita menuntut dari saudara-saudara dedikasi nan sangat tinggi, pengorbanan nan sangat tinggi," ujarnya.

"Bahkan bisa disebut begitu kerabat menerima mandat tersebut, menerima kekuasaan tersebut, saudara-saudara sebenarnya sudah menyerahkan jiwa dan ragamu kepada bangsa dan rakyat," sambung Prabowo.

Selengkapnya
↑