ARTICLE AD BOX
detikai.com
Kamis, 20 Mar 2025 20:03 WIB

Jakarta, detikai.com --
Aparat kepolisian memukul mundur massa tindakan nan menolak UU TNI di depan Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/3) malam.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, pasukan huru hara dengan pelindung tubuh dan bertameng berbanjar menuju barisan massa aksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu unit mobil water cannon dikerahkan. Air disemprotkan ke massa aksi. Aparat kepolisian dan mobil water cannon perlahan maju.
Di baris paling belakang ada abdi negara Brimob menunggangi motor trail mengikuti.
Massa tindakan perlahan mundur ke arah Senayan. Mereka membikin barikade dengan berdampingan tangan.
Sebelumnya, massa nan menggelar tindakan menolak pengesahan RUU TNI menjadi Undang-undang merobohkan pagar Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/3).
Sejumlah orang nan berada di barisan massa tindakan awalnya memasang tali ke tiang-tiang pagar Kompleks Parlemen.
Massa bergantian menarik tali tersebut. Perlahan bagian pagar terlepas dari tiang tersebut. Setelah itu massa juga sukses merobohkan pagar nan berada di sisi lain.
Perubahan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 alias RUU TNI menuai kontroversi. RUU itu mendapatkan penolakan keras dari publik lantaran dianggap menghidupkan kembali wacana laten dwifungsi ABRI nan sudah dihapus setelah reformasi 1998.
Mahasiswa, organisasi masyarakat sipil hingga akademisi ramai-ramai menolak revisi UU nan tengah dibahas di DPR, dan direncanakan disahkan jadi undang-undang dalam rapat paripurna pada Kamis (20/3) hari ini.
Pembahasan RUU TNI dinilai tidak transparan dan buru-buru. Selain itu, penduduk menilai RUU TNI ini menjadi pintu masuk bangkitnya dwifungsi angkatan bersenjata.
Namun, pemerintah dan DPR tetap mengesahkannya dalam rapat paripurna pada pagi tadi.
(fra/mnf/fra)
[Gambas:Video CNN]