ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Polisi melakukan pemeriksaan terhadap enam saksi mengenai kasus longsor maut tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat (Jabar), nan terjadi pada Jumat 30 Mei 2025 lalu. Sementara para korban tewas dipersiapkan untuk dikembalikan ke keluarga.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan menyampaikan, para saksi nan diperiksa adalah Abdul Karim selaku Ketua Kepontren Al Azhariyah, Ade Rahman selaku KTT Kepontren Al Azhariyah, Ali Hayatullah selaku ceker letak galian, Kadi Ahdiyat selaku ceker letak galian, Arnadi selaku pengemudi dump truk, dan Sutarjo selaku penerima alias pembeli material Gunung Kuda.
“Jenazah nan sudah teridentifikasi bakal diserahkan kepada keluarga. Lalu, korban luka-luka saat ini sudah keluar dari RS Sumber Hurip dan puskesmas Dukupuntang kemudian menjalani rawat jalan,” tutur Hendra kepada wartawan, dikutip Minggu (1/5/2025).
Menurutnya, tim disaster victim identification alias DVI telah sukses mengidentifikasi seluruh korban meninggal dalam peristiwa longsor maut tersebut, nan berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun Cirebon. Seluruhnya dikenali dari tanda medis, properti, dan sidik jari.
"Rekonsiliasi dipimpin Kabiddokkes Polda Jabar, didampingi Direktur RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon, Riza Rivani inafis Polres, Tim AM, Tim PM DVI Biddokkes Polda Jabar, dan Kasi Dokkes Polresta Cirebon dengan tim, dilanjutkan pemulasaran jenazah dan penyerahan jenazah ke pihak keluarga," jelas dia.
Adapun dalam prosesnya, Polda Jawa Barat melalui lima fase ialah olah TKP, post mortem, ante mortem information retrieval, reconciliation, dan debriefing.
3 Jenazah Kembali Ditemukan
Sebelumnya, tim pencarian dan pertolongan (SAR) campuran kembali menemukan dan mengevakuasi 3 jenazah korban longsor nan terjadi di area tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (31/5/2025).
"Dengan demikian, jumlah korban meninggal bumi nan tercatat hingga pukul 17.45 WIB hari ini menjadi 17 jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip Sabtu (31/5/2025).
Pencarian nan dilakukan oleh tim SAR campuran pada pukul 16.36 WIB hari ini sukses mengevakuasi tiga korban dari 11 korban yg dilaporkan lenyap oleh keluarganya.
Korban tersebut dengan identifikasi sebagai berikut:
1. Sakira Bin Jumair (40th) asal Desa Cikeusal, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
2. Sanadi Bin Darya (45th) asal Desa Cikeusal, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
3. Sunadi (31th) asal Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
17 Korban Meninggal Dunia
Berdasarkan info nan diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 17 korban meninggal dunia. Selain itu, juga tercatat ada 4 unit perangkat berat ekskavator dan 7 unit mobil truk turut tertimbun longsor.
Operasi pencarian dan pengamanan korban tetap menjadi prioritas penanganan darurat saat ini. Tim campuran nan terdiri dari BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan penduduk telah menghentikan operasi pencarian hari ini pada pukul 17.45WIB, dan bakal dilanjutkan pada besok hari.
Berdasarkan prakiraan cuaca nan dikeluarkan oleh lembaga mengenai hingga dua hari kedepan untuk wilayah Kabupaten Cirebon kondisi cuaca terpantau cerah berawan.
Imbau Warga Siaga
Berkenaan dengan perihal ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetap mengimbau penduduk untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Terutama bagi para Tim SAR campuran nan sedang melakukan operasi pencarian dan pertolongan untuk tetap memprioritaskan keselamatan mengingat tetap berpotensi terjadinya musibah susulan.
Sementara itu, bagi penduduk nan tinggal di dekat lereng tebing dan pinggir sungai, pantau secara berkala kondisi tanah nan ada di sekitar rumah dan debit air disekitar aliran sungai. Warga juga diminta melakukan pemindahan berdikari jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam alias lebih.