Polemik Anggaran Ikn, Pimpinan Mpr Minta Semua Fokus Arahan Presiden Prabowo

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Pemangkasan anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menuai polemik. Wakil Ketua MPR dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno meminta semua pihak untuk tidak berpolemik di publik.

"Mari kita ikuti pengarahan Presiden Prabowo nan sudah menyampaikan bahwa saat ini konsentrasi utama adalah penyelesaian pembangunan instansi legislatif, yudikatif, dan ekosistem pendukungnya," kata Eddy dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (9/2/2025).

Menurut Eddy, Prabowo bakal mengambil keputusan terbaik dalam proyek pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

"Presiden Prabowo sudah mempertimbangkan segala sesuatunya secara baik dan terukur untuk IKN. Tantangannya sekarang adalah penerapan di jejeran pemerintahan. Penting untuk konsentrasi mengikuti semua pengarahan Presiden Prabowo tanpa kecuali," jelasnya.

Dalam beberapa kesempatan MPR berjamu ke IKN, Eddy meyakini pembangunan ibu kota negara tersebut bakal terus melangkah dan menjadi terobosan dalam pemerataan pembangunan di Indonesia.

"Terakhir, saat kami ketua MPR nan dipimpin oleh Ketua Ahmad Muzani berjamu ke IKN beberapa waktu lalu, perkembangan berjalan cepat," ujarnya.

"Bahkan dalam kesempatan tersebut, saya membujuk DPR dan MPR untuk menjadi ahli bicara IKN," lanjutnya.

Ia juga menilai pembangunan dan sosialisasi IKN pasti bakal berlanjut. “Kita sosialisasikan IKN dalam kunjungan kerja maupun dalam komunikasi dengan mitra-mitra luar negeri. Semua ini dilakukan sebagai bagian dari support terhadap kebijakan Presiden Prabowo mengenai IKN," pungkasnya.  

Anggaran IKN Diblokir

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, belum ada perkembangan mengenai dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini lantaran anggarannya tetap dilakukan pemblokiran oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

"Realisasi anggaran IKN kayaknya belum ada. Kan anggaran kita diblokir semua, kok tanya progres ke mana sih, anggarannya enggak ada," kata Dody kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

"Progresnya, buat beli makan siangnya Pak Menteri, itu progresnya," sambungnya.

Kemudian, dia meminta untuk bersabar mengenai dengan kapan anggarannya itu bisa dibuka kembali. Selanjutnya, kelak bakal didiskusikan terlebih dulu setelah anggaran nan diblokir itu dibuka kembali.

"Nanti itu, tunggu, satu-satu. Saya bilang satu-satu dulu. Anggarannya dibuka, kita obrolan lagi nih, nan paling kepentingan apa? Lebaran. Kita urusin lebaran dulu. Setelah itu baru apa, gitu loh," jelasnya.

Lalu, saat disinggung soal apakah ada potensi penambahan anggaran alias tidak. Hal itu menurutnya kemungkinan bakal terjadi.

"Berarti ada potensi penambahan anggaran, insyaallah. Ya, jika bisa 1.000 triliun, kenapa nggak? Kalau bisa," pungkasnya.

Pasca pemblokiran, Kementerian PU bakal menghadap Menkeu Sri Mulyani agar alokasi anggaran pembangunan IKN bisa cair kembali. 

"Setelah itu, saya berasas persetujuan menghadap lagi ke Bu Menteri Keuangan. Bu Menteri Keuangan sudah disetujui ya. Tolong dibuka anggaran kami," ungkapnya seraya memeragakan. 

Saat ditanya apakah dirinya bakal menyambangi IKN dalam waktu dekat, Dody lebih memilih mengurusi anggarannya terlebih dulu. "Belum lah, kita urusin anggaran dulu," ucapnya singkat. 

Adapun secara skenario dijadwalkan bakal ada 5 proyek baru di IKN yang bakal melaksanakan proses peletakan batu pertama alias groundbeaking pada awal 2025 ini.

Bahlil Yakin Pemerintah Akan Pindah ke IKN pada 2028

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi soal diblokirnya anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Menurut Bahlil, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tetap bakal pindah ke IKN di Kalimantan Timur pada 2028. Tahapannya pun, ujar Bahlil, terus berjalan.

"IKN ini setahu kami sampai sekarang tetap sasaran Presiden, 2028 kita bakal pindah ke Ibu Kota Baru di IKN, sudah pindah. Sudah tentu tahapan proses penyelesaiannya berjalan," kata Bahlil Lahadalia di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Jakarta Barat, Sabtu (8/2/2025).

Meski begitu, Bahlil mengaku tidak dapat merinci seperti apa proses penyelesaian nan tengah berlangsung. Pasalnya, kata Bahlil, kewenangan ihwal pembangunan IKN Nusantara ada di Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Strategi penyelesaiannya seperti apa, itu di Kementerian PU. Jadi, kami tidak bisa juga terlalu mendalami. Jangan merasa seperti lantaran ketum partai semua nan ngerti, tidak juga," ucap Bahlil.

Selengkapnya