Pns Dibabat Habis, Ini Korban Terbaru Elon Musk

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - PNS di pemerintahan Donald Trump dibabat lenyap Elon Musk. Korban terbaru Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) nan dipimpin Musk adalah tenaga kerja di Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur Departemen Keamanan Dalam Negeri (CISA).

Mulanya CISA tidak termasuk dalam daftar lembaga nan kena efisiensi. Pasalnya, CISA memegang peran krusial dalam mempertahankan keamanan nasional dan prasarana kritis.

Namun, laporan terbaru menyebut para tenaga kerja diminta untuk mengundurkan diri secara sukarela. Pada Rabu (6/2) waktu setempat, beberapa staf CISA diberi pemberitahuan dan hanya mempunyai waktu beberapa jam untuk memutuskan apakah mereka bakal menerima tawaran tersebut, menurut tiga sumber nan berbincang kepada NPR, dikutip Jumat (7/2/2025).

Ini adalah langkah terbaru dalam upaya pemerintahan Trump nan lebih luas untuk mengecilkan sumber daya manusia pemerintah federal.

"Tim CISA, saya menulis untuk memberikan berita terbaru bahwa tenaga kerja CISA dapat berperan-serta dalam program Pengunduran Diri nan Ditangguhkan ('Fork in the Road')," tulis Bridget Bean, nan diketahui sebagai 'pejabat senior nan menjalankan tugas direktur' di CISA, dalam email nan ditunjukkan kepada NPR.

"Ini adalah keputusan nan sangat pribadi, dan apa pun keputusan nan Anda ambil, kami mendukung Anda," imbuh email tersebut.

Bean juga menulis bahwa tawaran resign bakal berhujung pada Kamis, 6 Februari 2025 sebelum tengah malam. Tidak jelas apakah tawaran tersebut mengikat secara norma alias apakah Kongres bakal memberikan biaya nan sesuai untuk membayarnya setelah bulan Maret.

Program "Fork in the Road" merupakan istilah nan sama nan diajukan kepada tenaga kerja Twitter setelah perusahaan media sosial tersebut diakuisisi oleh CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Musk sendiri sekarang memimpin tim penasihat pemerintah Presiden Trump nan disebut DOGE, alias Departemen Efisiensi Pemerintah.

Staf DOGE mulai masuk ke badan-badan federal dari Departemen Luar Negeri hingga Departemen Keuangan selama seminggu terakhir. Mereka memaksa agar bisa masuk ke file dan sistem nan sensitif dan memicu protes norma nan meluas.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Siapkan Dana Kekayaan Negara untuk Akuisisi TikTok

Next Article Banyak nan Takut, Ramal Trump Menang Tanda Malapetaka Umat Manusia

Selengkapnya