ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Jumat, 17 Januari 2025 - 15:43 WIB
Jakarta, VIVA - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal lebih mendorong agar pemerintah memaksimalkan biaya APBN untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), daripada menggunakan biaya zakat maupun infaq, seperti nan diusulkan Ketua DPD RI Sultan B. Najamuddin.
Politikus PKB itu mengingatkan, bahwa Presiden Prabowo Subianto sejak awal tidak mempunyai wacana lain dalam penyalurannya selain melalui APBN.
“Makanya saya lebih setuju, lebih tepat, bukan lembaga-lembaga seperti amal alias infaq segala macam. Negara nan kudu hadir. Maksimalkan APBN,” kata Cucun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat, 17 Januari 2025.
Cucun juga berambisi APBN nan dipakai untuk program makan bergizi cuma-cuma kudu tersalurkan tepat sasaran, lantaran biaya dialokasikan untuk kemaslahatan rakyat.
“Kan (anggarannya) dipakai proyek-proyek nan sebetulnya lebih berfaedah untuk peningkatan alias penyelesaian gizi jelek nan ada di anak-anak bangsa ini, stunting tidak bakal ada, kemudian juga gimana IQ-nya tingkat kecerdasannya bakal setara dengan negara-negara lain,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua DPD RI, Sultan B. Najamuddin mengusulkan makan bergizi cuma-cuma dibantu menggunakan biaya zakat. Dia mengatakan usulan tersebut terinspirasi dari kebiasaan rekannya nan membagikan makanan cuma-cuma di sekolah-sekolah.
"Selama ini, kami memandang ada kebiasaan dari beberapa kolega dan sahabat nan secara rutin melakukan tradisi membagikan makanan cuma-cuma ke sekolah-sekolah," kata Sultan.
Sultan melanjutkan, atas kebiasaan dari rekannya tersebut kemudian dia mengusulkan agar pihak swasta berperan-serta dalam pembiayaan makan bergizi gratis. Meskipun begitu, dia tidak menyebut siapa identitas nan memberikan masukan tersebut.
"Ada sahabat nan tidak bisa kami sebutkan identitasnya, memberikan masukan kepada kami agar pemerintah membuka ruang bagi orang perorangan alias swasta untuk berperan-serta dalam pembiayaan MBG ini. Artinya, sejatinya ada kemauan dari masyarakat nan bisa secara ekonomi untuk berperan-serta dalam program ini. Karena bangsa Indonesia adalah bangsa nan terkenal dermawan, tolong menolong dan bergotong-royong," tambah dia.
Halaman Selanjutnya
"Selama ini, kami memandang ada kebiasaan dari beberapa kolega dan sahabat nan secara rutin melakukan tradisi membagikan makanan cuma-cuma ke sekolah-sekolah," kata Sultan.