ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemain legendaris Jerman Philip Lahm mewanti-wanti timnas Inggris. Manajer Inggris, Thomas Tuchel, punya kecenderungan terlibat konflik.
Tuchel menjabat sebagai pembimbing Inggris per Oktober 2024 lalu. Ia mengisi posisi nan ditinggalkan oleh Gareth Southgate.
Sejauh ini startnya bagus, dengan Inggris memenangi dua laga pertama di bawah arahannya. Tim Tiga Singa menang 2-0 atas Albania pada 22 Maret 2025 lampau dan 3-0 atas Latvia, Selasa (25/3) awal hari WIB di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menangani Inggris, Tuchel menanggung tekanan untuk membawa tim menuntaskan misi besar: mengakhiri penantian juara Piala Dunia. Sepanjang sejarahnya, Inggris baru sekali memenangi trofi itu ialah pada 1966.
Mantan pemain Jerman Philip Lahm menilai Tuchel punya pengetahuan strategi nan mumpuni. Salah satu buktinya adalah mengantar Chelsea juara Liga Champions.
Tapi tantangannya bukan di sana. Lahm juga memandang Tuchel punya kecenderungan terlibat bentrok personal.
"Segala sesuatunya tidak selalu melangkah baik untuknya dan ketika gagal, tidak pernah disebabkan strategi melainkan lantaran hubungan interpersonal," tulisnya dalam kolom di The Athletic.
"Kepergiannya dari Mainz diwarnai keluhan-keluhan. Di Dortmund, ada bentrok dengan manajemen klub, di Paris dengan Neymar dan Kylian Mbappe, dan di Chelsea, dengan Todd Boehly dan Clearlake Capital setelah mereka membeli klub."
"Tidak peduli di mana dia bekerja, ketegangan-ketegangan tampak muncul di satu titik. Di luar Mainz, Tuchel tidak pernah memperkuat tiga tahun di manapun."
"Seorang pembimbing nasional kudu jadi moderator dengan emosi nan baik buat para pemainnya. Dia kudu menciptakan jenjang dengan mengidentifikasi lampau memperkuat para pemimpin di dalam klub."
"Southgate dulu tahu gimana caranya menciptakan lingkungan nan harmonis. Tuchel, di sisi lain, lebih menuntut dan jauh lebih perfeksionis. Tendensinya menuju ke konflik, dan di publik, bisa merusak," imbuh mantan pemain Bayern Munich tersebut.
(raw/cas)