ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Donald Trump langsung membikin gebrakan besar-besaran tak lama setelah dilantik pada 20 Januari 2025 lalu. Salah satunya memecat seluruh tim nan menyelidiki peretas dari China.
Tim tersebut adalah komite penasihat di Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS). Termasuk di antaranya adalah orang-orang nan membentuk Dewan Peninjau Keamanan Siber (CSRB) Badan Keamanan Infrastruktur dan Keamanan Siber (CISA), dikutip dari Dark Reading, Kamis (23/1/2025).
Pejabat sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Bejamine C. Huffman dalam suratnya mengatakan tujuan keputusan itu untuk menghindari penyalahgunaan kewenangan di DHS.
Surat itu tak menyebut komite nan bakal dibentuk kembali. Hanya dituliskan personil DHS nan diberhentikan bisa melamar kembali ke lembaga itu di masa depan.
Dalam surat dikatakan komite hanya bakal beraktivitas pada misi krusial melindungi AS. Selain juga mendukung program prioritas nan dilakukan DHS.
"Aktivitas komite di masa depan berfokus pada memajukan misi krusial melindungi tanah air dan mendukung prioritas strategis DHS," jelas surat tersebut.
Sebagai informasi, CSRB telah menyelidiki golongan peretas nan disebut disponsori China berjulukan Salt Typhoon. Kelompok itu dilaporkan bertanggung jawab atas serangan pada 9 jaringan telekomunikasi dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara itu, CSRB dibentuk pada 2021. Tujuannya untuk meninjau dan menilai keamanan siber nan berakibat pada pemerintahan.
CSRB berisi orang-orang dari industri keamanna siber. Termasuk perusahaan Sentinel One nan diwakili mantan kepala CISA Chris Krebs.
Krebs diketahui telah mengundurkan diri sebelum surat pembubaran muncul. Pada 2020, Krebs juga pernah dipecat pada akhir pemerintahan Trump lalu.
Beberapa mantan pejabat dari dari pemerintahan Biden juga diketahui juga bekerja pada CSRB.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jika Trump Menang, China Terancam Dalam Sektor Teknologi
Next Article Donald Trump Ancam Jebloskan Mark Zuckerberg ke Penjara