ARTICLE AD BOX
detikai.com
Senin, 05 Mei 2025 09:13 WIB

Jakarta, detikai.com --
Pesawat nan membawa lima orang jatuh di sarang aligator rawa-rawa rimba Amazon, Bolivia, pada pekan lalu.
Tim penyelamat bergegas melakukan pemindahan lima orang dalam pesawat meski sempat terkendala cuaca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berkuasa Bolivia mengatakan pesawat jatuh pada Rabu (30/4), dan proses pemindahan berjalan selama nyaris dua hari. Pesawat membawa pilot, tiga perempuan, dan satu anak.
Kementerian Pertahanan Bolivia menyatakan pesawat lepas landas dari Kotamadya Baures menuju Kota Trinidad.
Satu jam setelah lepas landas pilot melaporkan masalah teknis sebelum semua kontak dengan pesawat hilang.
Kemehan lampau mengatakan pilot pesawat Pablo Andres Velarde sukses melakukan pendaratan darurat di dekat sarang buaya.
"Kami jatuh ke rawa, dan tepat di sebelahnya, ada sarang buaya. Namun, berkah bahan bakar nan tumpah dari pesawat, bahan bakar itu mencemari air dan baunya nan kuat membikin mereka takut, tidak sepenuhnya, tapi mereka tak mendekat untuk menyerang kami," kata Velarde saat diwawancara media lokal di rumah sakit, dikutip CNN.
Salah satu penyintas Mirtha Fuentes tetap merasa tak percaya selamat dari kecelakaan pesawat. Dia dan penumpang lain menangis tersedu-sedu ketika mendapati tubuh hanya luka memar.
"Kami semua menangis senang lantaran kami tetap hidup, dengan luka memar, tetapi tetap hidup ," ucap dia. Fuentas juga memuji pilot nan sigap di saat kondisi darurat.
Dalam 48 jam pertama upaya penyelamatan, tim sempat terkendala lantaran kondisi cuaca buruk. Menurut Kemhan Bolivia beberapa penerbangan melewati korban tetapi kandas menemukan mereka.
Mereka memperkuat hidup dengan makan jatah nan ditemukan pilot dari pesawat. Sementara itu, menurut kementerian korban menyantap coklat dan tepung singkong untuk memperkuat hidup.
Pada Jumat pagi, para korban ditemukan nelayan. Tim penyelamat lampau membawa mereka dengan helikopter.
(isa/bac)
[Gambas:Video CNN]