ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM berbareng Tools for Humanity Corporation (TFH) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki kesempatan investasi di sektor digital Indonesia. Kerja sama ini berfokus pada fasilitasi investasi TFH dalam pengembangan dan produksi Orb.
Alat tersebut merupakan perangkat kamera unik nan digunakan dalam sistem identitas digital berbasis kepintaran buatan, World ID. TFH adalah perusahaan teknologi dunia berbasis di Amerika Serikat nan mengembangkan World ID, sebuah sistem verifikasi digital nan memastikan identitas seseorang.
World ID memungkinkan pembuktian identitas di website, aplikasi, dan bumi online, tanpa perlu membagikan info pribadi. Kehadiran teknologi ini dipercaya dapat memperkuat keamanan digital dan verifikasi anti-bot, seiring dengan meningkatnya ancaman seperti deepfakes, pencurian identitas, dan serangan siber berbasis AI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menegaskan investasi di sektor digital sejalan dengan Visi Digital 2045 nan bermaksud menciptakan ekosistem digital nan inklusif dan kolaboratif. Menurutnya, pemerintah terus berkomitmen untuk mempercepat agenda ini.
"Indonesia telah menetapkan Visi Digital 2045 nan berfokus pada penemuan sebagai penggerak utama ekosistem digital. Dalam Rencana Pembangunan Nasional 2025-2029 dan Asta Cita Presiden Prabowo, transformasi digital menjadi pilar utama dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing dunia Indonesia," jelas Todotua dalam keterangan tertulis, Jumat (21/3/2025).
Todotua memaparkan potensi besar dalam ekonomi digital nan mencapai US$ 130 miliar pada tahun ini. Pertumbuhan ini bakal didorong oleh investasi infrastruktur, peningkatan akses internet, penemuan di beragam sektor seperti fintech, healthtech, dan edtech, serta populasi muda nan melek teknologi.
"Proyeksi pasar digital kita nan mencapai US$ 130 miliar pada 2025 dan potensi tumbuh hingga US$ 360 miliar pada 2030 menunjukkan sungguh pentingnya investasi di sektor ini, termasuk di bagian kepintaran buatan nan bakal menyumbang signifikan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasional," ujar Todotua.
Sementara itu, Damien Kieran, Chief Legal and Privacy Officer TFH, menyoroti potensi besar Indonesia dalam ekosistem digital dunia dan komitmen TFH dalam mendukung pertumbuhan industri teknologi nasional.
"Indonesia berada di garis depan transformasi digital Asia, dan di bawah visi Presiden Prabowo serta kepemimpinan Menteri Rosan dan Wakil Menteri Todotua, negara ini berada dalam posisi nan tepat untuk semakin mempercepat perannya sebagai pusat teknologi regional dan global," ungkap Kieran.
Kieran juga mengakui percepatan ekonomi digital membawa tantangan seperti peningkatan akibat penipuan berbasis AI, deepfake, dan pencurian identitas. Teknologi World ID nan didukung oleh perangkat Orb, menawarkan solusi verifikasi identitas berbasis privasi melalui pemindaian iris unik, tanpa menyimpan info pribadi.
"Dengan support dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, kami berkomitmen untuk mengeksplorasi kesempatan perakitan Orb di Indonesia, tidak hanya untuk pasar domestik tetapi juga untuk area Asia Tenggara," jelas Damien.
TFH telah memulai kehadirannya di Indonesia sejak Februari lampau melalui peluncuran Orb di Jakarta. Melalui MoU ini, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM bakal memberikan support dalam perihal fasilitasi proses perizinan investasi, serta membantu TFH mengidentifikasi insentif nan tersedia sesuai dengan izin nan berlaku.
Di sisi lain, TFH bakal mengidentifikasi mitra industri lokal nan berpotensi mendukung produksi Orb, melakukan investasi dalam pengembangan akomodasi produksi, serta memberikan support teknis dan training bagi mitra lokal.
(ily/fdl)