ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Perusahaan asal Singapura Visionary Capital Global Pte. Ltd, (VCG) bakal mengakuisisi kebanyakan saham emiten pengelola Teguk Indonesia, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK). Pemegang saham kebanyakan Teguk, PT Dinasti Kreatif Indonesia (DKI) juga telah menandatangani perjanjian jual beli dengan VCG.
Mengutip keterbukaan info Bursa Efek Indonesia (BEI), VCG berencana membeli 59,34% alias sekitar 2,11 miliar lembar saham Teguk. Penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) juga dilakukan pada 18 Juli 2025.
"Penyelesaian rencana pengambilalihan saham TGUK tunduk pada pemenuhan persyaratan pembukaan (condition precedent) dan ketentuan-ketentuan lainnya sebagaimana diatur dalam CSPA, antara lain proses penjelasan dan/atau tinjauan regulator terhadap TGUK telah diselesaikan dengan baik, dan saham tercatat TGUK telah kembali aktif diperdagangkan di BEI," tulis Manajemen TGUK, dikutip Sabtu (26/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajemen TGUK menyebut, jual beli saham ini ditargetkan rampung pada 30 September 2025. JIka jual beli saham dilakukan di luar sasaran tersebut, transaksi pengambilalihan bakal dibatalkan secara otomatis berasas persetujuan VCG dan DKI.
"Apabila transaksi berasas Perjanjian Bersyarat tersebut diselesaikan, VCG bakal menjadi pengendali baru dari TGUK dan bakal melaksanakan Penawaran Tender Wajib sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK," tutupnya.
Rencana akuisisi perusahaan asal Singapura ini telah beredar sejak akhir Mei bulan lalu. VCG juga berupaya memperluas cakupan upaya frozen food alias makanan olahan kaku di pasar dalam negeri.
Manajemen TGUK menyebut tindakan korporasi ini dilakukan VCG untuk ekspansi bisnisnya. Selain itu, langkah ini juga diambil untuk memperbaiki keahlian finansial perseroan nan tetap merugi di tahun 2024.
"Calon pengendali baru bakal menambahkan lini upaya frozen food nan diharapkan dapat mensinergikan upaya Perseroan di bagian food and beverages dan frozen food, dengan tujuan memperbaiki kondisi finansial Perseroan nan mengalami kerugian pada tahun 2024," tulis Manajemen Teguk Indonesia dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (27/5/2025).
(ara/ara)