Perundingan Rampung, Ini Daftar Produk Ri Yang Bebas Tarif Masuk Uni Eropa

Sedang Trending 19 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Perundingan perjanjian jual beli antara Indonesia dengan Uni Eropa, ialah Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) sudah mencapai suatu kesepahaman. Melalui perjanjian ini Indonesia bakal mendapat untung saat melakukan perdagangan dengan negara-negara di Benua Biru tersebut.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, salah satu untung nan didapat dari perjanjian jual beli ini adalah produk asal Indonesia bisa masuk ke negara-negara Uni Eropa dengan tarif 0%. Produk nan sudah dipastikan bakal bebas tarif adalah tekstil, dasar kaki, gandum dan perikanan.

"Jadi, Pak Menko (Airlangga Hartarto) menegaskan ke Komisioner (Perdagangan Uni Eropa) Maros Sefcovic, bagi Indonesia nan namanya tekstil, footwear, wheat, ikan is a must dan kita mau itu at entry to force bisa nol, bisa zero. Oleh Komisioner Maros diiyakan," kata Djatmiko dalam konvensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Djatmiko menyebut tidak semua produk Indonesia bisa langsung bebas tarif saat masuk pasar Uni Eropa. Implementasi IEU-CEPA ditargetkan baru bisa bertindak akhir 2026 alias awal 2027.

"Nolnya ada nan di hari pertama, ada nan kelak di tahun kedua, ada nan di tahun ketiga, tapi in the end insyaallah semuanya bakal dapat nol," ucap Djatmiko.

Dalam kesempatan nan sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebelumnya produk tekstil Indonesia dikenakan tarif 8-12% untuk masuk pasar Uni Eropa. Dengan adanya IEU-CEPA, semua tarif bakal turun apalagi dinolkan.

"Bea masuk tekstil dan apparel itu 8-12%, ada nan lebih tinggi dari itu, tetapi itu semua bakal turun," ujar Airlangga.

Selain itu, adanya IEU-CEPA juga diharapkan dapat mengurangi halangan non-tarif pada produk sawit Indonesia.

"Tentu kita berambisi non tarif barrier juga bakal dikurangi dan nan krusial standarnya diperjelas. Jadi, kelak ada bagian satu chapter dari perjanjian mengenai dengan trade dan sustainability, di situ termasuk sawit dan kita minta agar mitigasi terhadap EUDR-nya diperkuat," tutur Airlangga.

Airlangga berambisi adanya IEU-CEPA bakal meningkatkan ekspor Indonesia hingga 50% dalam tiga tahun ke depan. Tidak hanya itu, Indonesia juga berkesempatan meningkatkan akses pasar jasa berupa tenaga ahli ke Uni Eropa.

"Harapannya bisa meningkatkan ekspor kita dalam tiga tahun ke depan 50%. Jadi jika ekspor kita naik 50%, itu setara dengan Vietnam ataupun Malaysia tahun ini. Jadi ini nan kita sorong dengan adanya IEU-CEPA ini kelak tarif-tarif nan unggulan kita nan sekarang bisa 8-12%, itu bisa turun ke 0%," pungkas Airlangga.

(aid/ara)

Selengkapnya