Pertumbuhan Kredit Bank Tahun Ini Masih Bakal Ditopang Sektor Tambang

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menyatakan bahwa pertumbuhan angsuran tahun ini bakal ditopang oleh sektor pertambangan dan penggalian. Meskipun saat ini nilai tambah dan kontribusi sektor itu terhadap produk domestik bruto (PDB) RI relatif kecil, tetapi pertumbuhannya tinggi.

Ketua Bidang Riset dan Kajian Ekonomi Perbankan Perbanas, Aviliani memaparkan bahwa angsuran sektor pertambangan dan penggalian telah tumbuh hingga 25,5% per Maret 2025. Di sisi lain, porsi angsuran sektor tersebut terhadap angsuran industri perbankan secara keseluruhan hanya sebesar 6,79%.

"Kalau lihat dari sektornya nan bakal tumbuh itu tetap pada sektor pertambangan dan penggalian. Karena jika kita memandang permintaan angsuran pun sekarang paling banyak di sektor ini," terang Aviliani dalam Perbanas Review of Indonesia's Mid-Year Economy 2025 di Le Meridien Hotel, Jakarta Pusat, dikutip Senin (4/8/2025).

Ia melanjutkan, sektor pertambangan dan penggalian berkarakter padat modal, namalain memerlukan investasi besar, tapi tidak banyak menyerap tenaga kerja. Oleh lantaran itu, Aviliani mengatakan industri perbankan kudu mendanai proses hilirasasi dari sektor itu, nan dapat menyerap tenaga kerja.

Namun, dia menyebut Indonesia tetap di tahap intermediate product alias produk peralatan separuh jadi dari hasil tambang.

"Sekarang kita belum [bisa], kita baru pada intermediate product nan khususnya adalah pertambangan," tukasnya.

Mengingatkan saja, pertumbuhan angsuran industri perbankan nasional kian melambat sepanjang tahun ini. Per Juni2025, angsuran perbankan tercatat hanya tumbuh 7,77% secara tahunan alias year on year (yoy) menurun dibandingkan dengan pertumbuhan Mei 2025 sebesar 8,43% yoy.

Angka pertumbuhan terkini berada di bawah sasaran pertumbuhan angsuran BI, ialah 8% hingga 11% pada akhir tahun ini.

Menurut Aviliani, pertumbuhan angsuran bakal susah mencapai double digit tahun ini.

"Memang angsuran itu, beragam lembaga menunjukkan bahwa memang untuk mencapai [pertumbuhan] 10% itu agak susah gitu ya jadi ya kita semua pengen 10% gitu ya, tapi ini proyeksi kita sampai akhir tahun itu diperkirakan sekitar 8,7%, ini nasional ya. Tapi mungkin ada bank-bank nan memang bisa condong double digit tapi nggak semuanya," jelas Aviliani pada kesempatan nan sama.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Di Tengah Badai PHK, OJK Bilang Gini Soal Industri Perbankan

Selengkapnya