Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Produksi Minyak 54,2 Mbopd

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina mencatat keahlian operasional migas positif, dengan produksi minyak mencapai 54,2 ribu barel per hari (MBOPD) dan gas 356,11 juta kaki kubik standar per hari MMSCFD. Sedangkan nomor lifting tercatat 54,5 MBOPD untuk minyak dan 231,41 MMSCFD untuk gas.

Capaian ini diperoleh dari pengeboran nan masif sebanyak 31 sumur pengembangan dan upaya optimasi reservoir eksisting melalui well service dan well intervention. Di bagian eksplorasi, temuan 2C melampaui sasaran hingga 152% sebesar 132,34 Million Barrels of Oil Equivalent (MMBOE), didukung keberhasilan sumur GQY-1 dan EPC-001.

Plt Direktur Regional Jawa Subholding Upstream Muhamad Arifin mengatakan, penyelesaian seismik 3D bertambah seluas 1.423 km2 di area Kepuh dan Arwana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cadangan P1 bertambah 47,86 MMBOE dengan prosentase 144% dari target," kata Arifin, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).

Inisiatif kontraktual terus berkembang, termasuk konversiskema perjanjian bagi hasil alias Production Sharing Contract/PSC entitas PHE ONWJ dari gross split beranjak menjadi cost recovery.

Komitmen mengoptimalkan penggunakan peralatan dan jasadalam negeri, realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Regional Jawa tembus 122% melampaui target. Terkait aspek safety, sepanjang tahun 2024 Regional Jawa mengakumulasikan 14.865.081 jam kerja selamat.

Pertamina juga mengembangkan studi Carbon Capture and Storage(CCS) berbareng mitra internasional, ditandai dengan ditandatanganinya confidentiality agreement untuk studi CCS di wilayah kerja South East Sumatra (SES) dan di Offshore North West Java (ONWJ). Hal ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan produksi energi.

Salah satu penerapan strategi untuk mencapai sasaran nan dilakukan adalah info digitalization. Misalnya, penemuan terbaru dari PHE OSES, teknologi Optimized Oilfield Integration Platform (OOIP), menghadirkan automasi dalam perawatan sumur minyak nan meningkatkan ketepatan rencana perbaikan hingga 100%.

Arifin menjelaskan, teknologi ini telah mendapatkan penghargaan International Convention and Quality Control Circle (ICQCC) di Srilanka pada November 2024 lalu.

Melanjutkan pencapaian pada 2024, Arifin mengatakan, 2025 bakal menjadi momentum percepatan dalam mewujudkan visi Swasembada Energi nan menjadi bagian dari Asta Cita pembangunan nasional. Regional Jawa bakal terus melaju dengan strategi dan sasaran nan cukup menantang.

Beberapa strategi telah dirancang dan disiapkan. Untuk mencapai kemandirian energi, pengeboran dijalankan dengan memprioritaskan sumberdaya signifikan, new play dan frontier area, serta percepatan resource ke reserves dan production melalui optimasi temuan.

"Akselerasi ini menandai langkah nyata Pertamina dalam memperkuat ketahanan daya nasional melalui eksplorasi nan garang dan berkelanjutan," kata Arifin.

(shc/kil)

Selengkapnya