Perjuangan Anak Cari Ayah Yang Hilang Di Kebakaran Glodok Plaza

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Seorang anak laki-laki tampak melangkah pelan. Langkahnya berat namun penuh harapan. Remaja laki-laki berjulukan Stanley ini tengah berjuang mencari ayahnya nan lenyap setelah kebakaran besar melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat Rabu lalu.

Stanley memberanikan diri mendatangi RS Polri Kramat Jati Jakarta untuk mencocokkan identitas sang ayah. Di kembali kesedihannya, Stanley tetap tegar mencari kepastian keberadaan sang ayah.

Sejak hari pertama kebakaran, dia tak pernah lepas dari upaya pencarian. Berharap bisa menemukan sang ayah nan juga seorang pekerja keras.

"Di Glodok Plaza itu (ayah) sebagai kepala bagian dari sound system di karaoke lantai atas," ucap Stanley di RS Polri, Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Stanley terakhir memandang ayahnya saat Rabu (15/1/2025) siang. Seperti biasa, sang ayah hanya pamit berangkat kerja ke Plaza Glodok.

Ayahnya memakai kaos ungu muda, celana jeans, sandal jepit dan memakai mobil. Hari itu terakhir dia memandang sosok ayahnya.

"Hari Rabu jam 11.00 WIB siang berangkat ke sana, waktu itu nggak bilang mau ngapain, biasanya berangkat kerja aja ke situ, di bagian karaoke," ungkapnya.

Kebakaran Glodok Plaza itu cukup meninggalkan luka bagi Stanley. Tetapi, dia tetap tidak menyerah mwncari keberadaan ayahnya nan tidak mudah ditemukan.

"(Saya) melaporkan ayah saya nan tetap belum ditemukan, kemudian saya membawa beberapa identitas, mungkin bakal dilakukan proses identifikasi lebih lanjut," ucapnya.

RS Polri Terima 7 Kantong Jenazah

RS Bhayangkara Polri Kramat Jati Jakarta Timur telah menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza. Kondisi jasad nan tidak mudah dikenali membikin petugas mengandalkan DNA family untuk proses identifikasi.

"Kemungkinan besar kita pakai pemeriksaan DNA untuk mengidentifikasi jenazah nan menjadi korban kebakaran. Sudah sejak pagi tadi kita lakukan," ujar Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru Yulihartono, Jumat (17/1/2025).

Menurut Prima, selain susah dikenali secara fisik, kondisi jenazah juga tidak utuh akibat kebakaran Glodok Plaza. Sebab itu, family dapat memberikan sampel DNA, hingga rekam sidik jari dan info gigi.

"Kondisi jenazah lantaran terbakar dahsyat jadi perlu proses pendalaman untuk identifikasi," jelas dia.

Adapun proses identifikasi melalui DNA setidaknya menyantap waktu sepekan, dimulai dari autopsi hingga pemeriksaan sampel.

"Pemeriksaan autopsi dulu biasanya bekerja sama dengan Biro Laboratorium Pusdokkes di bagian laboratorium DNA, lantaran kita membujuk dari laboratorium DNA untuk pengambilan sampel, dari situ baru dilakukan pemeriksaan," Prima menandaskan.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com

Selengkapnya