Perang India Vs Pakistan Memanas, Apa Dampaknya Ke Ekonomi Ri?

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Perang memanas di Asia Selatan antara India dan Pakistan. Kedua negara saling serang hingga menimbulkan korban jiwa.

Peneliti Senior Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Deni Friawan mengatakan perang antara India dan Pakistan bisa berakibat terhadap ekspor Indonesia ke kedua negara dan lainnya di dunia. Kondisi ini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.

"Tentunya (perang India dan Pakistan) ada dampaknya lantaran perang ini bakal berakibat pada ekspor Indonesia ke kedua negara dan ekspor Indonesia ke negara-negara lainnya di dunia," kata Deni kepada detikaicom, Minggu (11/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

India disebut sebagai tujuan ekspor Indonesia ke empat terbesar setelah China, Amerika Serikat (AS) dan Jepang nan menguasai sekitar 9% dari total ekspor Indonesia. Sementara, Pakistan sekitar 1,9% nan komoditas utamanya didominasi oleh minyak kelapa sawit (CPO) dan batu bara.

Deni menyebut secara keseluruhan perang India dan Pakistan bakal berakibat sangat signifikan. Kondisi ini semakin memperparah situasi dunia nan sudah berat akibat tarif impor resiprokal nan diterapkan Presiden AS Donald Trump.

"Perang ini juga bakal menggangu rantai pasokan dunia dan tentunya bakal menurunkan pertumbuhan ekonomi bumi dan ekspor Indonesia," tutur Deni.

Perang India vs Pakistan juga dipastikan bakal menambah ketidakpastian di pasar finansial global. Ia memprediksi penanammodal bakal mencari instrumen investasi nan kondusif (flight to safety), nan biasanya ke negara-negara maju.

"Akibatnya bakal ada capital outflow dari Indonesia dan ini bakal menekan rupiah dan semakin menambah komplikasi dalam pengelolaan kebijakan moneter dan fiskal nan telah berat akibat utang jatuh tempo nan besar saat ini," imbuhnya.

Senada, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira juga mengatakan bahwa perang India vs Pakistan bisa berpengaruh terhadap keahlian ekspor Indonesia. Pasalnya India dan Pakistan merupakan mitra nan cukup strategis terutama soal CPO dan beragam barang-barang komoditas lainnya.

"Jadi jika konfliknya kemudian meningkat eskalasinya, permintaan dari produk-produk ekspor asal Indonesia ke Asia Selatan itu bakal mengalami penurunan dan tentunya situasi ini bisa menyebabkan dari sisi keahlian perekonomian Indonesia bakal terdampak," tutur Bhima.

Selain itu, bentrok India dan Pakistan bisa menyebabkan angan Indonesia terganjal untuk melakukan diversifikasi ekspor ke Asia Selatan. Padahal diversifikasi ekspor sangat krusial di tengah perang jual beli AS-China.

"Jadi bentrok India-Pakistan ini bisa menyebabkan angan Indonesia melakukan diversifikasi ekspor ke Asia Selatan itu menjadi tersendat alias terganjal. Kalau ini terus terjadi, ya tentunya lebih banyak merugikan posisi Indonesia sebenarnya daripada keuntungan," imbuhnya.

(aid/rrd)

Selengkapnya