Perang Dagang Panas, Utang Luar Negeri Ri Ke China Dan As Turun

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Catatan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per Februari 2025 merosot, di tengah panasnya tensi perang tarif jual beli nan dimotori oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Trump nan kembali memegang kekuasaan di AS sejak dilantik sebagai Presiden ke-47 per 20 Januari 2025 sekarang tengah meluncurkan serangan tarif jual beli ke mitra jual beli utamanya, termasuk China.

Trump dan Presiden China Xi Jinping saling serang tarif jual beli nan tinggi.

Teranyar, AS mengenakan tarif jual beli sebesar 245% ke China setelah negara itu merespons pengenaan tarif tinggi oleh Trump dengan mengenakan tarif resiprokal 125% untuk barang-barang dari AS.

Di tengah kondisi itu, ULN Indonesia dari China dan AS merosot, seiring dengan turunnya total ULN Indonesia per Februari 2025 nan sebesar US$ 427,2 miliar dari catatan per Januari 2025 US$ 427,9 miliar.

"Perkembangan tersebut berasal dari perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta.," kata Direktur Eksekutif Departermen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso, melalui keterangan tertulis, Kamis (17/4/2025).

"Posisi ULN Februari 2025 juga dipengaruhi oleh aspek penguatan mata duit dolar AS terhadap kebanyakan mata duit global, termasuk Rupiah," tegasnya,

Dari total nilai ULN itu, nan berasal dari AS sebesar US$ 27,67 miliar per Februari 2025. Utang nan berasal dari Negeri Paman Sam ini juga merosot dari catatan bulan sebelumnya nan sebesar US$ 27,68 miliar.

Sementara itu, ULN Indonesia dari China per Februari 2025 nominalnya sebesar US$ 23,28 miliar. Nilai itu juga lebih rendah dibanding catatan pada Januari 2025 nan sebesar US$ 23,30 miliar.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Anjlok Hadapi Perang Tarif, Kapan BI Bisa Pangkas Bunga?

Next Article Utang Luar Negeri RI Turun, Oktober 2025 Tersisa US$ 423,5 M

Selengkapnya