Penumpang Pesawat Di 37 Bandara Injourney Tembus 2,17 Juta Dalam 5 Hari

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Penumpang pesawat di 37 airport InJourney Airports tembus 2,17 juta penumpang dalam 5 hari penyelenggaraan pikulan lebaran alias pada 21 - 25 Maret 2025. Angka ini naik sekitar 7% dibandingkan periode nan sama tahun sebelumnya sebanyak 2,02 juta penumpang.

Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan meski mengalami peningkatan jumlah penumpang jasa pikulan lebaran di airport melangkah dengan baik dan lancar. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan Work From Anywhere (WFA) nan dijalankan sejumlah lembaga sehingga membantu penyebaran keberangkatan pemudik.

"Peningkatan penumpang pesawat pada 21 - 25 Maret 2025 di bandara-bandara InJourney Airports ini dapat ditangani dengan baik melalui sejumlah program manajemen trafik," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faik mengatakan terdapat 5 airport tersibuk dalam 5 hari tersebut, diantaranya Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dengan jumlah penumpang mencapai 719 ribu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jumlah penumpang 278 ribu, Bandara Juanda Surabaya sebanyak 192 ribu penumpang, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebanyak 136 ribu penumpang dan Bandara Kualanamu Deli Serdang sebanyak 98 ribu penumpang.

Di Bandara Soekarno-Hatta, Faik menyatakan tidak ada penumpukan penumpang pesawat pada pikulan lebaran, sejalan dengan program rebalancing. Hal ini lantaran, sejumlah maskapai beranjak operasional dari satu terminal ke terminal lainnya untuk optimasi kapabilitas Terminal 1, 2 dan 3, sehingga dapat melayani penumpang dengan baik.

Ia menambahkan periode 21 - 25 Maret, jumlah pergerakan pesawat mencapai 16.972 penerbangan alias naik tipis 0,2% dibandingkan dengan sebelumnya. Pada periode 5 hari pikulan lebaran ini, jumlah penerbangan tambahan alias extra flight nan telah dioperasikan maskapai di airport InJourney Airports mencapai 339 extra flight.

"Pada pikulan lebaran tahun ini, maskapai jarang sekali melakukan perubahan waktu penerbangan, sehingga membantu penanganan penumpang di tengah peak season," katanya.

(fdl/fdl)

Selengkapnya