Penulisan Ulang Sejarah Indonesia: Pemerintah Jamin Libatkan Ahli Dan Terbuka Untuk Publik

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat angkat bicara soal penulisan ulang sejarah nan menuai polemik. Dia meminta agar penulisan betul-betul sesuai fakta.

Terkait perihal tersebut, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa penulisan ulang sejarah Indonesia oleh pemerintah bakal sepenuhnya berdasarkan pada kebenaran sejarah, bukan sekadar narasi alias "his story".

Pernyataan ini disampaikan Fadli menanggapi kekhawatiran nan disuarakan oleh PDI Perjuangan mengenai proses penulisan ulang sejarah nasional.

Fadli menekankan bahwa pemerintah justru menjadikan pesan Presiden pertama RI, Soekarno, sebagai landasan utama dalam penulisan sejarah tersebut.

"Saya kira sejak awal juga di DPR saya menyatakan bahwa kita mau menulis sejarah ini lantaran sejarah itu penting, justru apa nan disampaikan oleh Bung Karno jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah, melupakan sejarah, itu sangat relevan," kata dia kepada awak media, Minggu 1 Juni 2025.

Menurut Fadli Zon, urgensi penulisan ulang sejarah sangat besar, mengingat sudah lebih dari dua dasawarsa pembaruan sejarah Indonesia tidak dilakukan.

"Bahkan pemilu nan terakhir nan ditulis dalam sejarah kita itu pemilu tahun 97. Di pemilu 99 di era reformasi itu sama sekali tidak ada. Jadi justru kita kudu menulis sejarah itu sebagai bagian bagi memori kolektif bangsa," ujar dia.

Libatkan Partisipasi Publik

Menanggapi permintaan PDIP agar proses penulisan sejarah dilakukan secara terbuka, Fadli memastikan pemerintah bakal melibatkan partisipasi publik secara luas.

"Siapa nan menulis sejarah? Ya tentu adalah ahli-ahlinya, sejarawan nan menulis sejarah. Dan kita ada 113 sejarawan dari 34 perguruan tinggi nan mempunyai kompetensi di bagian sejarah dan skill masing-masing nan sudah teruji," ucap Fadli.

"Mereka adalah pembimbing besar, doktor, PhD nan memang membidangi sejarah. Jadi tidak perlu cemas dan tentu kita bakal melakukan uji publik kelak setelah ditulis," imbuh dia.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat angkat bicara soal penulisan ulang sejarah nan menuai polemik.

PDIP Minta Terbuka

"Penulisan sejarah itu tolong bener-benar sesuai dengan kebenaran sejarah, bukan history bukan story mereka nan menang. Tapi betul-betul story cerita perjuangan bangsa kita ini," kata Djarot, saat di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Minggu (1/6/2025).

Djarot mengingatkan agar tak ada penulisan sejarah nan ditutup-tutupi. Ia menyebut penulisan ulang sejarah kudu dilakukan secara terbuka.

"Janganlah kemudian sejarah itu ditutup-tutupi, janganlah sejarah itu disimpang-simpangkan maka kita kudu bener-bener ketika ada penulisan sejarah itu kudu dilajukan dengan terbuka dengan terbuka," tegas dia.

Reporter: Almfa Fikhasari/Merdeka.com

Selengkapnya