Pengguna Gmail Diminta Ganti Email Sekarang, Hati-hati Penipu!

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Penipuan melalui email dan website makin marak terjadi. Google misalnya, perusahaan mengaku sudah memblokir lebih dari 99,9% email phishing dan bermuatan malware di Gmail. Namun, itu saja dinilai tidak cukup.

Perkembangan teknologi kepintaran buatan (AI) membikin praktik penipuan makin canggih dan terus menakut-nakuti keamanan 2,5 juta pengguna Gmail.

"Dengan lebih dari 2,5 juta pengguna Gmail, kami saat ini menyebarkan model AI untuk memperkuat pertahanan keamanan di Gmail, termasuk menggunakan bahasa besar (LLM) baru nan dilatih untuk melenyapkan phishing, malware, dan spam," kata Google, dikutip dari Forbes, Selasa (11/2/2025).

Firma keamanan siber McAfee menilai revolusi AI bekerja dua arah, untuk perihal baik dan buruk. Google bisa saja menggunakan AI untuk memberantas penipuan, tetapi penipu bakal kembali menggunakan AI untuk menciptakan serangan nan susah terdeteksi.

"Seiring perkembangan AI nan lebih mudah diakses saat ini, penjahat siber menggunakannya untuk menciptakan scam nan lebih meyakinkan dan terpersonalisasi, sehingga lebih susah terdeteksi," kata McAfee.

Mailmodo mengatakan bulan ini pesan spam berkontribusi terhadap lebih dari 46,8% trafik email secara keseluruhan. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan mencari pengganti lain dalam berinteraksi di lingkungan kerja. Misalnya menggunakan Teams, Slack, apalagi aplikasi pesan singkat standar seperti WA dan Telegram.

Solusi terbaik untuk menghindari penipuan adalah menyembunyikan email agar tak diketahui oknum-oknum jahat. Namun, perihal ini agak sulit, karena banyak perihal nan memerlukan alamat email untuk verifikasi.

Apple berupaya mengamankan pengguna dengan meluncurkan fitur 'Hide My Email'. Fitur itu memungkinkan alamat email pengguna disembunyikan alias diatur menjadi privat.

"Untuk menjaga kerahasiaan alamat email pribadi Anda, Anda dapat membikin alamat email unik dan random nan diteruskan ke akun email pribadi Anda, sehingga Anda tidak perlu membagikan alamat email original Anda saat mengisi blangko alias mendaftar buletin di web, alias saat mengirim email," begitu keterangan Apple mengenai Hide My Email.

Pada November lalu, Google juga mengembangkan fitur serupa untuk Gmail. Hal ini terdeteksi oleh Android Authority melalui pembedahan APK baru.

Fitur berjulukan 'Shielded Email' itu berisi sistem nan menciptakan alamat email namalain untuk penggunaan satu kali (single use) alias penggunaan terbatas (limited-use). Pesan nan masuk ke alamat namalain itu kemudian bakal di-forward ke email utama pengguna.

Jika fitur ini sudah tersedia, pengguna sebaiknya menggunakannya. Dengan begitu, pengguna perlu membikin email namalain nan dibagikan untuk kebutuhan verifikasi, lantas email namalain itu bakal diteruskan ke email utama dengan alamat nan tak perlu dibagikan secara umum.

Untuk pengguna Apple nan sudah mempunyai Hide My Email, sebaiknya segera memanfaatkannya untuk menjaga keamanan dari penipuan di email. Saat pertama kali dirilis, Apple mengatakan:

"Sekarang pengguna dapat membikin alamat tiruan dalam jumlah tak terbatas nan apalagi tidak mereka periksa, sehingga mengurangi hubungan secara signifikan. Mereka dapat dengan mudah menonaktifkannya tanpa mempengaruhi email utama mereka, nan berfaedah database pemasaran bisa saja penuh dengan alamat nan 'mati'," kata Apple.

Meski sistem LLM Google bisa mendeteksi pola penipuan secara sigap dan luas dan telah, mendeteksi spam 20% lebih baik, serta mengkaji 1.000 kali lipat laporan spam pengguna setiap harinya, tetapi itu saja tak cukup, seperti nan dikatakan McAfee.

Perlu dilakukan pembaruan secara drastis untuk mengamankan pengguna dari penipuan nan tersebar di email. Misalnya, dengan membubuhkan label 'spam' alias 'berbahaya' pada email penipuan nan masuk ke akun pengguna.

Selain itu, pengguna jua kudu lebih proaktif dengan mengaktifkan 'Hide My Email' di Apple alias 'Shielded Email' di Android ketika fitur itu sudah ada.

Untuk keamanan lebih tinggi lagi, sebaiknya bikin alamat email baru sebagai 'alias' untuk dibagikan secara publik. Selain itu, bisa membikin alamat email baru untuk email utama nan sebisa mungkin tidak dibagikan secara umum.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Investasi Venture Capital Lokal Hadapi Persaingan 2025

Next Article Modus Penipuan Baru di Gmail, Jangan Sembarangan Angkat Telepon

Selengkapnya