ARTICLE AD BOX
detikai.com
Kamis, 13 Mar 2025 13:42 WIB

Jakarta, detikai.com --
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memperluas penyebaran nyamuk Aedes aegypti nan mengandung kuman Wolbachia ke Kembangan Selatan alias kelurahan ketiga di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
"[Implementasi] Wolbachia sekarang sudah di dua kelurahan. Akan diperluas ke kelurahan nan ketiga, ialah Kembangan Selatan. Sebelumnya di Kembangan Utara, Meruya Utara," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Kamis.
Penyebaran nyamuk itu dilakoni untuk mengatasi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ani mengatakan saat ini tahap penerapan pada persiapan orang tua asuh (OTA) nyamuk ber-Wolbachia. Para OTA itu, katanya, bekerja menjaga ember berisi telur nyamuk agar menetas sehingga populasi nyamuk nantinya seperti nan diharapkan.
"Kami sebenarnya menyiapkan OTA langsung di empat kelurahan. Nanti perluasannya tergantung seberapa banyak (OTA nan bersedia) dan stok telur," kata dia.
Ani mengatakan, setelah Kembangan Selatan, kelurahan-kelurahan lainnya se-Kecamatan Kembangan juga bakal disebar nyamuk ber-Wolbachia.
Berdasarkan pengalaman penyebaran di dua kelurahan, kata Ani, penerapan nyamuk Aedes aegypti mengandung kuman Wolbachia untuk menanggulangi kasus DBD berjalan baik.
Dia mengakui proses nan dilakukan lebih terlambat dari perencanaan. Hal itu, sambungnya, lantaran sempat terkendala kurangnya suplai telur nyamuk Aedes aegypti mengandung kuman Wolbachia.
Sebelumnya Pemprov DKI meluncurkan program penanggulangan DBD dengan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada Oktober 2024.
Kecamatan Kembangan dipilih sebagai letak pertama pelepasan alias penyebaran nyamuk ber-Wolbachia lantaran mempunyai nomor kasus DBD tertinggi pada 2023 dengan tingkat kejadian (incidence rate) 54,1 per 100.000 penduduk.
DKI menargetkan pertimbangan bisa dilakukan setelah enam hingga delapan bulan setelah telur-telur nan sudah ditetaskan lampau dilepaskan di satu wilayah.
Implementasi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di satu wilayah dikatakan sukses andaikan populasinya mencapai 60 persen dibandingkan populasi nyamuk lainnya.
Adapun kasus DBD di Jakarta pada Januari hingga Maret 2025 ini sebanyak 1.416 kasus alias turun dibandingkan periode nan sama 2024, ialah 1.729 kasus.
Ani berambisi kasus DBD terus melandai hingga Mei mendatang alias tak setinggi tahun lalu. Adapun pada tahun 2025, nomor kasus DBD khususnya hingga Maret dipengaruhi siklus lima tahunan.
(antara/kid)
[Gambas:Video CNN]