ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Chandra Asri Group selaku pemilik proyek pembangunan pabrik kimia Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Cilegon, Banten, buka bunyi mengenai pemerasan nan mereka alami dari organisasi masyarakat (ormas) hingga pelaku upaya setempat.
Perihal ini disampaikan Chandra Asri usai melakukan pertemuan dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Pemprov Banten dan Pemkot Cilegon, hingga Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat dan Kota Cilegon, hingga Polda Banten membahas dugaan pemerasan tersebut.
"Kami dari Chandra Asri ucapkan terima kasih telah difasilitasi dengan baik dan tentu Chandra Asri terus berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia memastikan pertumbuhan 8% ini dapat dicapai," Legal and External Affairs Director PT Chandra Asri Alkali, Edi Rivai, dalam konvensi pers usai pertemuan di Kantor BKPM, Rabu (14/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Edi turut meminta maaf lantaran perihal dugaan pemerasan di proyek pabrik CA-EDC milik Chandra Asri ini malah menjadi sorotan dan menimbulkan kegaduhan. Namun menurutnya masalah ini setidaknya sudah bisa ditangani, walaupun dia tidak menjelaskan secara perincian penyelesaian nan dimaksud.
"Kami juga minta maaf kiranya kemarin dengan adanya proyek ini membikin sedikit, lumayan kegaduhan. Terima kasih banyak mudah-mudahan paling tidak selesai, kita adalah menjadi satu kekuatan berbareng untuk menumbuhkan Indonesia," paparnya.
Di luar itu, Edi berambisi kejadian seperti tindak pemerasan nan dilakukan oknum Kadin dan Ormas ini tidak terulang kembali. Sehingga proyek pembangunan pabrik kimia tersebut dapat melangkah sesuai tenggat waktu nan sudah ditetapkan sebelumnya.
"Harapan kami ke depan adalah proyek ini dapat melangkah lancar sesuai dengan waktu nan cukup ketat nan mau kita capai. Untuk itu kolaborasi, inovasi, dan kemudian juga tentu kita harapkan ke depan lebih baik lagi, tidak ada lagi hal-hal nan tidak kita inginkan," ucap Edi.
Sebagai informasi, sebelumnya Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak menyusul kejadian dugaan pemalakan di proyek PT Chandra Asri Alkali (PT CAA) di Cilegon, Banten oleh oknum Kadin Cilegon.
Pertemuan itu melibatkan Pemerintah Daerah Banten, Polda Banten, perwakilan Kadin, hingga dewan Chandra Asri. Menurut Todotua, dirinya mendapat perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto hingga Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Roeslani untuk membereskan persoalan ini.
"Pertemuan ini memang dilakukan, diinisiasi oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi lantaran kami mendapat perintah dari Bapak Presiden dan Bapak Menteri (Rosan) sekarang nan juga berada di luar untuk memfasilitasi terhadap kejadian kejadian nan ada di wilayah Cilegon," ujarnya dalam konvensi pers nan sama.
Todotua menyatakan, pemerintah sangat menyesali kejadian nan terjadi di Proyek Strategis Nasional (PSN) itu. Ia juga menyebut pemerintah bakal menyerahkan kasus ini ke Polda Banten.
(igo/fdl)