Pemerintah Aceh Diminta Segera Kelola Maksimal 4 Pulau Yang Sudah Kembali Agar Bermanfaat

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Pemerintah Aceh diminta segera memaksimalkan pengelolaan empat pulau di Kabupaten Aceh Singkil nan baru dikembalikan setelah sebelumnya bentrok dengan Sumatera Utara (Sumut).

Hal ini disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Repubik Indonesia (RI) asal Aceh, Sudirman Haji Uma, mengenai keputusan Presiden Prabowo Subianto nan menyatakan bahwa Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Kecil, dan Pulau Mangkir Ketek, merupakan milik Aceh.

"Pemerintah Aceh kudu segera mengambil langkah sigap untuk mengelola pulau-pulau tersebut secara maksimal," kata Sudirman Haji Uma, di Banda Aceh, Rabu (18/6/2025) dilansir Antara.

Dengan pengembalian ini, kata Haji Uma, Pemerintah Aceh kudu datang untuk membangun, dan tidak membiarkan empat pulau mini tersebut kosong tanpa aktivitas nan bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat.

"Harus ada aktivitas nyata, pembangunan, dan pengelolaan agar betul-betul memberi faedah bagi masyarakat," ujar Haji Uma.

Menurut Haji Uma, banyak sekali aktivitas berbobot ekonomi nan bisa dilakukan di pulau-pulau itu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Aceh.

Haji Uma mencontohkan, Pemerintah Aceh bisa membangun tempat pendaratan ikan, kemudian penyediaan akomodasi untuk kebutuhan sembako, jaringan listrik serta pembantu jaringan telekomunikasi.

"Atau buka juga vila-vila, sekaligus lokasi wisata untuk tambahan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Tinggal dibuat klaster pengembangan masing-masing pulau," kata Haji Uma.

Baca juga Mendagri Tito Ungkap Alasan Pindahkan 4 Pulau Aceh ke Sumut

Presiden Prabowo Subianto resmi memutuskan empat pulau nan tengah diperbincangkan kembali masuk ke wilayah manajemen Provinsi Aceh.

Apresiasi untuk Prabowo dan Rakyat Aceh

Dalam kesempatan itu, Haji Uma mengapresiasi Langkah Presiden Prabowo Subianto dalam menyelesaikan persoalan status empat pulau Aceh Singkil tersebut hingga resmi kembali menjadi bagian dari wilayah manajemen Provinsi Aceh.

"Alhamdulillah, kita berterima kasih kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan juga berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto nan telah memberikan perhatian penuh terhadap persoalan ini," ucap Haji Uma.

Selain itu, dia juga mengapresiasi terhadap perjuangan seluruh komponen masyarakat Aceh, tokoh adat, mahasiswa, aktivis, hingga penduduk akar rumput nan berasosiasi mempertahankan kewenangan wilayahnya.

"Kekompakan dan semangat masyarakat Aceh dalam mempertahankan haknya sangat luar biasa. Ini menjadi daya positif nan kudu terus dijaga demi masa depan Aceh dan Indonesia," kata Haji Uma.

Sebelumnya, tindakan gelombang protes disampaikan masyarakat Aceh, tak terkecuali mahasiswa Aceh di Jakarta. Tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Aceh Jakarta Raya, mereka menegaskan tidak terima jika empat pulau nan sebelumnya bagian dari Aceh Singkil bakal dimasukkan ke daerah Sumatera Utara (Sumut).

Hal ini disampaikan saat menggelar tindakan di depan Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).

"Memang ada dugaan-dugaan ke arah situ, migas (minyak dan gas). Sedangkan hari ini kami pemerintahan Aceh itu ada Badan Pengelola Migas di Aceh," kata Koordinator Aksi, Muhammad Gamal.

"Maka hari ini kami tidak terima ketika rumah kami nan sudah semestinya bisa kami kelola secara berdikari dan itu lebih menguntungkan bagi kami rakyat Aceh, tiba-tiba diambil semena-mena oleh Kemendagri," sambungnya.

Meski empat pulau lebih dekat dengan Sumatera Utara (Sumut), namun tidak bisa serta merta memasukkan pulau tersebut dalam bagian alias wilayah Sumut.

"Dengan logika berpikir begitu, kenapa Kepulauan Seribu, pulau-pulau nan lain itu tidak dicaplok aja ke sana. Ini masalah harkat dan martabat rakyat Aceh, tidak boleh dinegosiasi lagi," tegasnya.

Baca juga Ekspresi Bobby Nasution Saat Prabowo Putuskan 4 Pulau Tetap Milik Aceh

Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut Selesai, Prabowo: Kita Satu Negara, NKRI

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa syukur atas kesepahaman mengenai empat pulau nan menjadi sengketa antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Dia menyebut perihal itu membuktikan bahwa semua pihak satu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Saya kira prinsip bahwa kita satu negara, NKRI. Saya kira itu jadi pegangan kita, tapi alhamdulillah jika memang dengan sigap sudah ada pemahaman bersama, saya kira baik sekali," kata Prabowo dalam rapat internal soal polemik 4 pulau Aceh-Sumut melalui tayangan video, Selasa (16/6/2025).

Dalam video, Prabowo datang secara daring. Sementara, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Mensesneg Prasetyo Hadi, Mendagri Tito Karnavian serta Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, berada satu meja di Wisma Negara, Jakarta.

Prabowo kemudian meminta agar kesepakatan tersebut diumumkan kepada masyarakat agar tidak menimbulkan polemik berkepanjangan.

"Segera saja diumumkan ke masyarakat agar enggak jadi bahan untuk bikin ramai lagi," kata Prabowo.

Prabowo menilai kondisi negara saat ini sudah baik seperti pertumbuhan ekonomi, produksi pertanian, dan kemajuan di segala bidang. Sehingga semua pihak kudu menjaga kondusivitas ini.

"Tapi apa pun, saya ucap terima kasih kepada kerabat sekalian, menteri, pejabat nan sudah bekerja keras. Saya sangat menghargai kerja saudara, saya merasa teamwork kita sangat baik. Terima kasih," kata Prabowo Subianto.

Selengkapnya