Pedagang Stasiun Kiaracondong Sebut Omzet Lebaran Tahun Ini Turun

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Para pedagang di Stasiun Kiaracondong Bandung menyebut omzet mereka pada tahun ini menurun seiring libur Lebaran 2025 nan bakal berhujung dengan banyaknya pergerakan orang melalui beragam jenis transportasi termasuk kereta api.

Salah satu pedagang di Stasiun Kiaracondong Bandung, Ahmad, mengaku hiruk pikuk masyarakat nan makin meningkat dalam aktivitas mudik Lebaran 2025 ini tidak memberi banyak akibat positif pada usahanya menjual beragam jenis barang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak arus mudik hingga saat ini, omset berdagang tetap di bawah pendapatan biasanya saat musim Lebaran, termasuk tahun lalu," katanya di Bandung, Minggu.

‎Dalam sehari, kata Ahmad, omset nan bisa diraupnya berkisar Rp500-700 ribu, alias lebih rendah Rp300 ribu dari omset biasanya ketika musim Lebaran, termasuk pada tahun lalu.

‎"Kalau sekarang alhamdulillah walaupun lebih sunyi tapi ada nan beli," ujarnya.

‎‎Ia pun menyayangkan kondisi ekonomi nan menurutnya mengalami pelemahan saat musim Lebaran tahun ini.

‎"Ya sayang banget apalagi jika suasana Lebaran gini semua nilai serba mahal, jika sunyi gini ya kita nan susah juga buat muterin modalnya," katanya.

‎‎Dia berambisi ke depan pemerintah bisa lebih menstabilkan nilai kebutuhan pokok di pasaran, guna meringankan banyak pihak termasuk pedagang seperti dirinya.

‎‎"Lebaran kayak gini kan udah pasti tahunan, kalo bisa pemerintah lebih siap lagi biar nilai harga gak mendadak naik, gak ngeberatin kami," ujarnya.

‎Data dari PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, jumlah pengguna KA pada masa pikulan Lebaran 2025 mulai 21 Maret hingga 11 April 2025 terus meningkat, di mana tercatat 376.035 penumpang telah mempunyai tiket berangkat dengan kereta api dari Daop 2 Bandung.

Angka tersebut membikin tingkat okupansi penumpang KA di Daop 2 Bandung mencapai 105,6 persen dari total 355.996 tempat duduk nan disediakan.

"Okupansi melampaui kapabilitas tempat duduk dikarenakan dalam 1 rangkaian kereta (tiap kursi) dapat dibeli lebih dari 1 pengguna nan melakukan perjalanan parsial/bersifat dinamis," ucap Manajer Humas Daop 2 Bandung Kuswardojo.

Sejumlah pengguna tersebut, kata dia, telah mempunyai tiket berangkat dari beragam stasiun di wilayah Daop 2 Bandung dengan 29 KA nan disediakan nan sampai hari Minggu ini, total ada 144.487 penumpang berangkat dari Stasiun Bandung dengan hari ini ada 6.361 penumpang nan berangkat.

Kemudian di Stasiun Kiaracondong total ada 78.802 penumpang dan hari ini ada 2.982 penumpang nan berangkat, sedangkan di Stasiun Tasikmalaya total ada 25.018 penumpang dan hari ini ada 2.062 penumpang nan berangkat.

Sedangkan untuk kedatangan, selama 17 hari ini total sudah ada 152.870 penumpang nan datang di Stasiun Bandung dan hari ini ada 6.289 penumpang tiba.

Adapun di Stasiun Kiaracondong, total ada 50.748 penumpang, dan hari Minggu ini ada 5.115 penumpang nan tiba. Sementara di Stasiun Tasikmalaya total ada 30.432 penumpang dan hari ini ada 1.176 penumpang nan tiba.

"PT KAI Daop 2 Bandung juga terus mengimbau pada para penumpang untuk datang lebih awal ke stasiun, memperhatikan peralatan bawaannya, dan mematuhi patokan nan bertindak selama dalam perjalanan. Kami juga menginformasikan bahwa untuk stasiun Bandung dan Kiaracondong waktu boarding keberangkatan KA jarak jauh paling lambat adalah lima menit sebelum kereta berangkat," tutur Kuswardojo.

(fra/antara/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya