ARTICLE AD BOX
detikai.com
Kamis, 01 Mei 2025 04:45 WIB

Jakarta, detikai.com --
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat lebih dari 1.600 orang tewas dalam kekerasan antargeng pada tiga bulan terakhir di Haiti.
Haiti menghadapi ketidakstabilan politik dan sebagian besar wilayah negara tersebut berada di bawah kendali geng-geng bersenjata nan melakukan pembunuhan, pemerkosaan, dan penculikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok-kelompok bersenjata tersebut telah bertempur untuk menguasai ibu kota Port-au-Prince, dan bentrok telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
"1.617 orang tewas dan 580 orang terluka akibat kekerasan nan melibatkan geng-geng, kelompok-kelompok bela diri, personil masyarakat nan tidak terorganisasi, serta selama operasi pasukan keamanan," kata PBB dalam sebuah laporan, Rabu (30/4) dikutip dari AFP.
"Antara Januari dan Maret 2025, meskipun banyak korban dalam golongan mereka (936 orang), geng-geng mengintensifkan upaya mereka untuk memperluas kendali teritorial mereka di wilayah metropolitan Port-au-Prince dan sekitarnya."
Pasukan ketua Kenya nan diberi kewenangan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa kandas memukul mundur geng-geng tersebut. Ada sekitar 1.000 petugas polisi dari enam negara nan menjalankan misi tersebut di Haiti.
Haiti mendekati "titik nan tidak bisa kembali" nan mengarah pada "kekacauan total," demikian peringatan perwakilan unik PBB untuk negara Karibia nan bermasalah itu pada hari Senin lalu.
(fra/afp/fra)
[Gambas:Video CNN]