ARTICLE AD BOX
detikai.com
Senin, 12 Mei 2025 10:15 WIB
Jakarta, detikai.com --
Pemimpin gereja Katolik sedunia Paus Leo XIV menyinggung revolusi digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) saat pidato di hadapan College of Cardinals pertama kali pada Sabtu (10/5).
Dalam pidato itu, dia menyinggung alasannya memilih nama Leo. Peran Paus Leo XII nan konsentrasi pada masalah sosial saat revolusi industri besar pertama menjadi argumen penamaan tersebut.
Kala itu, Leo XIII mengeluarkan ensiklik Rerum Novarum nan menyoroti hak-hak kelas pekerja, potensi kemiskinan nan merajalela jika masalah tak teratasi, hingga pemanfaatan perusahaan ke pekerja di masa revolusi industri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini, gereja mempersembahkan kepada semua orang khazanah aliran sosialnya sebagai tanggapan terhadap revolusi industri lain dan perkembangan kepintaran buatan," kata Paus Leo XIV dikutip Vatican News.
Di kesempatan itu, Paus Leo juga mengingat kembali warisan nan ditinggalkan Paus Fransiskus.
Ia menyoroti tema-tema utama dari Seruan Apostolik Paus Fransiskus, Evangeli guadium, nan berisi Keutamaan Kristus, sinodalitas, kesalehan, kepedulian terhadap kaum miskin, dan keterlibatan dengan dunia.
"Ini adalah prinsip-prinsip Injil nan telah terungkap melalui wajah Bapa nan penuh belas kasih dan terus terungkap dalam Putra nan menjadi manusia," kata Paus Leo XIV.
Paus Leo XIV mempunyai kesamaan konsentrasi dengan Paus Fransiskus nan menekankan perdamaian, peduli kaum miskin dan terpinggirkan, hingga menjadikan gereja sebagai rumah sakit setelah pertempuran.
Leo XIV dalam pidato pertama setelah diumumkan menjadi Paus menekankan soal perdamaian dan keterbukaan gereja.
"Terima kasih Paus Fransiskus. Terima kasih kepada saudara-saudara kardinal saya nan telah memilih saya untuk menjadi penerus Petrus dan untuk melangkah berbareng Anda sebagai gereja nan bersatu, nan bersama-sama mencari kedamaian dan keadilan," kata dia pada pekan lampau usai conclave.
[Gambas:Video CNN]
(isa/asr)