ARTICLE AD BOX
Jakarta -
China menjalani laga hidup meninggal di Kualifikasi Piala Dunia 2026 di markas Indonesia pada Juni mendatang. Media lokal China mencemaskan atmosfer GBK dan cuaca.
China dan Timnas Indonesia saling berhadapan di matchday kesembilan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia. Duel itu berjalan di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 5 Juni 2025.
Pasukan Branko Ivankovic sedang ada di area tidak aman, ialah pada posisi kelima dengan enam poin. China satu tingkat di bawah Indonesia setelah tertinggal tiga poin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi menyalakan asa untuk terus berjuang dalam meraih langkah ke Piala Dunia 2026, China kudu bisa mengalahkan Indonesia. Namun perihal itu tidak mudah menurut media Sohu nan berasal dari China.
Reporter Pei Li menjelaskan bahwa lingkungan pertandingan tandang di Indonesia sangat tidak menguntungkan bagi China. Stadion GBK di Jakarta dapat menampung 77.000 orang dan merupakan salah satu stadion sepakbola ahli terbesar di Asia Tenggara, apalagi lebih besar dari stadion kandang kita di Hangzhou.
"Selama pertandingan, kebisingan nan ditimbulkan oleh para fans tuan rumah nan antusias melampaui 100 desibel. Lingkungan nan bising ini menjadi ujian besar bagi keahlian tim tamu untuk menahan gangguan," bunyi isi pemberitaan Sohu.
"Selain itu, Indonesia beriklim tropis, suhu di atas 35°C sepanjang tahun dan kelembapannya mencapai 80%. Siapa pun nan pernah berjalan ke Asia Tenggara dapat membayangkan sungguh panas dan lembabnya bulan Juni."
"Bermain di lingkungan dengan suhu dan kelembapan tinggi seperti itu bakal sangat mempercepat konsumsi daya bentuk para pemain, menghadirkan tantangan menyeluruh bagi pengelolaan taktis tim China."
Indonesia menuai kekalahan 1-2 dalam pertemuan pertama di markas China. Hasil manis itu sebetulnya tidak mudah didapatkan oleh China meski bermain di kandang.
(ran/aff)