Pasca Tarif Dagang Berlaku, Saham Trump Media Dibuang Banyak Investor

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Trump Media & Technology Group (NASDAQ: DJT) ambruk 7,17% pasca keputusan Donald Trump menerapkan tarif resiprokal ke sejumlah negara. Sejumlah besar kalangan penanammodal mengusulkan tindakan jual saham dan waran perusahaan, serta memunculkan kekhawatiran tentang potensi dilusi.

Awal bulan ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan kebijakan tarif resiprokal nan membikin geger satu dunia. Pungutan baru itu, dia menyebutnya untuk meningkatkan manufaktur. Selain itu juga menyamakan kedudukan dengan negara lain nan membebankan tarif lebih tinggi ke AS daripada nan dilakukan sebaliknya.

Selain perang tarif, langkah perusahaan nan berupaya menerbitkan hingga 8.370.686 saham melalui penyelenggaraan waran publik, berbarengan dengan penawaran dan penjualan kembali hingga 134.078.598 saham oleh pemegang sekuritas nan menjual.

Pendaftaran ini mencakup beragam jenis saham, seperti nan diterbitkan dalam penempatan pribadi, saham kompensasi untuk kepala dan pejabat, serta saham nan dimiliki oleh Donald J. Trump Revocable Trust. Penjualan alias persepsi penjualan sekuritas ini, nan mewakili sekitar 129,2% dari free float perusahaan dan 60,8% dari saham nan beredar per 28 Maret 2025, dapat menyebabkan penurunan signifikan pada nilai perdagangan publik saham biasa perusahaan.

Perusahaan telah menjelaskan bahwa mereka tidak bakal menerima hasil apa pun dari penjualan sekuritas oleh pemegang sekuritas nan menjual, selain untuk kas nan diterima dari penyelenggaraan waran. Selain itu, kemungkinan pemegang waran menggunakan waran mereka untuk mendapatkan duit tunai berjuntai pada nilai perdagangan saham biasa perusahaan, nan jika terus berada di atas $11,50 per saham, kemungkinan besar bakal mendorong penyelenggaraan waran.

Konteks ini juga menguraikan bahwa penjualan nan direncanakan dapat menghasilkan tingkat pengembalian positif bagi pemegang sekuritas nan menjual, terutama lantaran nilai pembelian saham mereka nan lebih rendah. Namun, ini mungkin tidak terjadi pada pemegang saham publik jika nilai saham turun. Perlu dicatat bahwa nilai penutupan saham biasa perusahaan adalah $19,83 per saham pada 28 Maret 2025.

Pengajuan tersebut juga menyinggung tentang Saham Yorkville dan kemungkinan perusahaan menerima hingga $2.500.000.000 dalam pendapatan kotor agregat dari penjualan saham ke Yorkville, meskipun ini tunduk pada kondisi dan batas tertentu.

Investor tampaknya bereaksi terhadap potensi pengaruh dilusi dari penawaran ini, nan dapat meningkatkan jumlah saham nan beredar dan, akibatnya, menurunkan nilai saham nan ada. Saham perusahaan saat ini terdaftar di Nasdaq Global Market dan NYSE Texas dengan simbol "DJT" dan "DJTWW," masing-masing.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos MI Bocorkan Jurus Investasi Saat IHSG & Rupiah Melemah

Next Article IHSG Dibuka Ambles, Turun ke Level 7.335

Selengkapnya