ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menghadiri langsung upacara militer pelepasan jenazah empat prajurit TNI Angkatan Darat nan tewas dalam insiden ledakan pemusnahan amunisi di Garut, Jawa Barat, Senin (12/4).
Dalam siaran pers resmi nan dibagikan Puspen TNI, upacara digelar Selasa, (13/5) di Gudang Pusat Munisi (Gupusmu) III, Jl. Raya Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur. Prosesi ini dipimpin oleh Kapuspalad Mayjen TNI R.D. Epi Setiadi, serta dihadiri family besar TNI dan para kerabat almarhum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kehadiran Panglima TNI merupakan corak penghormatan sekaligus ungkapan empati dan kepedulian atas gugurnya para prajurit dalam tugas negara," demikian keterangan Puspen TNI, Selasa (13/5).
Keempat prajurit TNI nan tewas dalam musibah tersebut adalah Kolonel Antonius Hermawan, nan bakal diberangkatkan ke Sleman Yogyakarta; Mayor Anda Rohanda, diberangkatkan ke Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat; Kopda Eri Dwi Priambodo, menuju Temanggung, Jawa Tengah; dan Pratu Aprio Setiawan, menuju Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Sementara itu, Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa TNI sangat bersungkawa dan menyatakan bela sungkawa nan mendalam atas gugurnya prajurit TNI serta penduduk sipil.
"Kami turut bersungkawa cita atas meninggalnya prajurit terbaik TNI, serta penduduk sipil nan ikut menjadi korban, TNI memastikan bahwa seluruh kewenangan Prajurit TNI nan menjadi korban bakal diberikan sesuai ketentuan nan berlaku, seperti santunan kematian khusus, pensiun, dan danasiwa bagi anak korban," ujar Kristomei.
"Panglima TNI juga memberikan tali asih kepada family prajurit TNI dan penduduk sipil nan pemberiannya diwakili oleh Pangdam III/Siliwangi," tegasnya," lanjutnya.
Menurut Kristomei TNI saat ini telah mengamankan letak kejadian dan melakukan sterilisasi untuk menjamin keselamatan masyarakat. Proses investigasi tengah dilakukan oleh tim dari Puspalad berbareng pihak mengenai guna memastikan penyebab pasti insiden.
Ia menjelaskan letak pemusnahan merupakan lahan milik BKSDA nan secara rutin digunakan untuk aktivitas serupa sesuai prosedur keamanan nan berlaku.
TNI berkomitmen mengusut tuntas peristiwa ini secara transparan serta bakal memperketat pengawasan aktivitas pemusnahan amunisi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sebelumnya, pemusnahan amunisi di Garut, Jawa Barat, memicu ledakan dan menyebabkan 13 orang meninggal dunia, termasuk penduduk sipil, pada Senin (12/6) pagi.
Sejumlah pihak sempat mempertanyakan kehadiran penduduk sipil di sekitar area pemusnahan amunisi dan sekaligus menyoroti standar operasional prosedur nan dilakukan.
TNI Angkatan Darat menyatakan, pemusnahan amunisi berjalan di tempat biasa mereka melakukan pemusnahan senjata.
(dmi/dmi)