Pakistan Balas Ancam India, Akan Pakai Kekuatan Penuh Termasuk Nuklir

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Minggu, 04 Mei 2025 11:00 WIB

Jakarta, detikai.com --

Pakistan melontarkan ancaman kembali ke India bahwa negara itu bakal menggunakan kekuatan penuh termasuk senjata nuklir jika New Delhi menyerang negara itu.

Pernyataan ancaman itu disampaikan Duta Besar Pakistan untuk Rusia Muhammad Khalid Jamali seperti dikutip dari Russia Today.

India sebelumnya melakukan latihan meluncurkan rudal-rudal Brahmos dari kapal perang negara itu di Laut Arab, pekan lalu. Angkatan Laut India juga menyatakan siap sedia bertempur melawan Pakistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tensi kedua negara kembali panas setelah kejadian penembakan oleh milisi The Resistance Front (TRF) di Kashmir wilayah India nan menewaskan 26 turis.

Kepada Russia Today, Dubes Pakistan Jamali mengatakan intelijen Pakistan mempunyai bukti bahwa India mulai merencanakan agresi militer ke Pakistan dengan dalih bahwa Islamabad mendukung tindakan teroris.

"Ada sejumlah arsip nan bocor, sudah diputuskan bakal menyerang sejumlah wilayah di Pakistan. Dengan demikian, ini membikin kami merasa bahwa itu bakal terjadi dan sejenak lagi," kata Jamali kepada RT.

Jamali kemudian memperingatkan bahwa Pakistan bersiap merespons agresi apapun dari India.

"Kami di Pakistan bakal menggunakan seluruh spektrum kekuatan secara penuh, baik secara konvensional maupun nuklir," tutur Jamali.

Ia juga menegaskan kembali posisi Pakistan menyoal Perjanjian Air Indus, kesepakatan utama antara India dan Pakistan nan ditangguhkan New Delhi pekan lampau sebagai bagian dari respons diplomatik atas kejadian di Kashmir.

"Segala upaya untuk merebut kembali air di wilayah hilir sungai, alias menghentikannya, alias mengalihkannya, bakal kami anggap sebagai tindakan perang terhadap Pakistan dan bakal ditanggapi dengan kekuatan penuh, termasuk spektrum penuh," ujar Jamali.

Jamali kemudian menyerukan agar India lebih mengedepankan diplomasi dan de-eskalasi mengingat kedua negara sama-sama mempunyai potensi kekuatan nuklir.

"Dua negara merupakan negara kekuatan nuklir, lebih diperlukan untuk melakukan de-eskalasi tensi," kata Jamali.

Ia juga menekankan bahwa Pakistan menyerukan investigasi nan netral dan andal mengenai kejadian di Kashmir.

"Saya pikir peran masyarakat internasional banget dibutuhkan. Dalam perihal ini, kami berambisi negara-negara seperti China dan Rusia dapat turun tangan dalam investigasi ini," katanya.

(bac)

Selengkapnya