ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ozzy Osbourne, vokalis Black Sabbath, meninggal bumi di usia 76 tahun. Sebelumnya, dia menderita penyakit Parkinson nan mengenai dengan mutasi gen PRKN.
Sang "Pangeran Kegelapan" ini sempat berbincang tentang gimana dia tetap bisa tampil di panggung dan tur sembari menjalani perawatan untuk penyakit Parkinson. Vokalis Black Sabbath ini didiagnosis penyakit Parkinson pada tahun 2003 dan telah menjalani beberapa kali operasi lantaran masalah kesehatannya.
"Ini sangat menantang bagi kami semua," kata Osbourne dalam wawancara dengan Good Morning America tahun 2020 saat dia membahas diagnosisnya.
Penyebab kematian Ozzy Osbourne tidak diungkapkan. Mendiang musisi heavy metal ini sering secara terbuka berbagi style hidupnya nan intens dan pengalamannya dengan penggunaan narkoba, nan mungkin memperburuk perkembangan penyakit Parkinson nan diidapnya.
Penyakit Parkinson adalah kondisi neurodegeneratif di mana sel-sel saraf, terutama di ganglia basal otak, memburuk alias mati. Menurut National Institute on Aging, penyakit ini biasanya berkembang seiring bertambahnya usia (kebanyakan orang mengalaminya setelah usia 60 tahun), dan diketahui menyebabkan tremor, otot kaku, masalah keseimbangan, aktivitas lambat, dan masalah mobilitas lainnya.
Orang-orang juga mungkin mengalami kesulitan menelan, mengunyah, dan berbicara, serta masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan perubahan suasana hati. Penelitian nan sedang berkembang menunjukkan bahwa memerankan mimpi juga dapat memprediksi penyakit Parkinson.
PRKN adalah salah satu gen nan terlibat dalam penyakit Parkinson. Gen ini terlibat dalam menjaga kegunaan mitokondria, nan dapat memengaruhi daya seluler-tetapi gimana tepatnya perihal itu menyebabkan penyakit tetap belum jelas. Penyakit Parkinson telah dikaitkan dengan lebih dari 200 mutasi pada gen ini, beberapa di antaranya dapat menyebabkan masalah dengan produksi, daya tahan, dan kegunaan protein.
(kna/kna)