ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Sebuah firma norma nan mewakili Tesla dan Elon Musk mengusulkan Rancangan Undang-undang (RUU) nan bakal mengubah norma di Delaware, salah satu negara bagian di Amerika Serikat. Ini menjadi strategi baru Elon Musk untuk bisa menambah kekayaan kekayaannya.
Sebab jika sukses disahkan, patokan nan dirancang oleh Richards, Layton & Finger, alias RLF itu, bakal membuka jalan bagi mengembalikan paket penghasilan CEO Musk tahun 2018 di Tesla, yang nilainya mencapai puluhan miliar dolar dalam corak opsi kepemilikan saham.
RLF mengonfirmasi keterlibatannya dalam pembentukan patokan tersebut.
"Perubahan undang-undang diperlukan untuk mengembalikan prinsip-prinsip inti nan telah menjadi karakter unik Delaware selama lebih dari satu abad dan memastikan bahwa Delaware tetap menjadi yurisdiksi terkemuka untuk pendirian perusahaan," kata Lisa Schmidt presiden RLF, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (19/2/2025).
Juru bicara firma norma tersebut mengatakan bahwa peran RLF dalam rancangan undang-undang tersebut tidak dilakukan atas nama pengguna tertentu.
Rancangan undang-undang tersebut diperkenalkan di Majelis Umum Delaware pada Senin dan bakal memerlukan persetujuan dari dua bilik (chambers) di negara bagian tersebut serta Gubernur Matt Meyer sebelum disahkan menjadi undang-undang.
Menurut guru besar norma perusahaan Boston College, Brian JM Quinn, RUU tersebut tidak melalui prosedur normal untuk legislasi nan berupaya mengubah norma perusahaan Delaware.
Selama beberapa dekade, undang-undang semacam itu telah dirancang, diperdebatkan, dan ditinjau oleh Dewan Hukum Korporasi Asosiasi Pengacara Negara Bagian Delaware sebelum diajukan ke badan legislatif.
Setelah berita ini beredar, Sekretaris Negara Bagian Delaware Charuni Patibanda-Sanchez mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Gubernur Matt Meyer telah diminta untuk melakukan peninjauan kembali undang-undang nan diusulkan.
Ia berambisi produk akhir norma tersebut dapat memenuhi kebutuhan nan terus berkembang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Paket penghasilan Musk
Paket kompensasi nan diberikan Tesla kepada Musk pada tahun 2018 adalah upah CEO terbesar dalam sejarah perusahaan publik dengan nilai maksimum mencapai US$55,8 miliar. Namun, Pengadilan Delaware pada awal 2024 memerintahkan untuk membatalkannya.
Dalam putusannya, Kanselir Kathaleen McCormick menulis bahwa bayaran Musk semestinya tidak ditetapkan oleh majelis komisaris Tesla, nan juga dikendalikan oleh Musk.
Di bawah undang-undang nan diusulkan, Musk mungkin tidak lagi dianggap sebagai "pengendali" Tesla. Hal ini dikarenakan Musk tidak mempunyai sepertiga dari sekuritas voting Tesla, nan bakal menjadi persyaratan di bawah undang-undang nan diusulkan.
Transaksi-transaksi tersebut terdiri dari transaksi go-private, merger dan akuisisi, hingga keputusan kompensasi majelis dewan dan eksekutif.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gagal Uji Coba Ketujuh, Roket SpaceX Starship Elon Musk Meledak
Next Article Video: Musk Buat Robotaxi, Tesla Setop Bikin Mobil Listrik